Ternyata kesehatan tubuh secara menyeluruh ada hubungannya dengan kesehatan gigi dan mulut. Misalnya saja saat sakit gigi karena adanya infeksi gigi, hal itu dapat menyebar ke jaringan sekitar lalu memicu timbulnya demam dan menggigil. Itulah mengapa sangat penting untuk rutin memeriksakan gigi dan mulut, minimal 6 bulan sekali. Baiknya dengan cara konsultasi pada ahlinya, yakni dokter gigi.
Tentunya dokter gigi adalah tenaga kesehatan yang profesional dalam merawat kesehatan gigi dan mulut. Tidak hanya bisa memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut, dokter gigi juga bisa melakukan restorasi atau perbaikan gigi, bahkan memberikan solusi sakit gigi berlubang. Dokter gigi bisa buka praktik secara mandiri di klinik gigi pribadi ataupun bekerja di sarana kesehatan seperti rumah sakit, klinik kesehatan, atau institusi medis lainnya. Karena banyaknya alternatif tempat perawatan kesehatan gigi dan mulut, pergi ke dokter gigi jangan sampai alpa dilakukan ya.
Meski sama-sama dokter gigi, ada perbedaan antara dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis. Cara paling mudah bisa dilihat dari gelarnya. Dokter gigi umum merupakan dokter yang lulus dari fakultas kedokteran gigi dengan gelar drg. Dokter gigi umum melakukan pemeriksaan dan pembersihan gigi secara teratur sehingga pasien terhindar dari berbagai permasalahan pada gigi, gusi, serta mulut seperti misalnya membersihkan karang gigi dan juga menambal gigi. Akan tetapi bila kemudian menemukan kasus yang kompleks dan sulit, maka dokter gigi umum melakukan rujukan ke dokter gigi spesialis.
Dokter gigi spesialis adalah tenaga kesehatan profesional yang dapat menindak dan melakukan perawatan yang lebih khusus untuk mengatasi permasalahan pada bagian gigi, gusi, dan mulut. Ada beberapa macam dokter gigi spesialis, antara lain:
- Kedokteran Gigi Anak (Pedodontia)
Dengan gelar drg. Sp.KGA, berfokus manangani permasalahan kesehatan gigi anak atau gigi susu. Mengarahkan pertmbuhan dan perkembangan gigi anak.
Bergelar drg. SpKG yang bisa melakukan tindakan pengawetan gigi. Seperti penambalan pada karies kecil dan sedang, perawatan saluran akar pada karies yang cukup dalam, pemutihan gigi (bleaching internal dan external) dan lain-lain.
Dokter gigi spesialis Sp.Ort dapat meratakan gigi untuk fungsi estetik maupun fungsional, seperti meratakan gigi atau behel menggunakan piranti cekat atau lepasan.
Gelarnya drg. Sp.Pros, yang menangani permasalahan penggantian gigi yang sudah hilang. Dokter gigi spesialis ini bisa membuat gigi tiruan cekat, gigi tiruan lepasan dan implant gigi. Spesialis prostodontia bisa melakukan rehabilitasi pada pasien dengan keluhan rahang yang berbunyi atau pasca dislokasi rahang, menangani pembuatan bottle feeding obturator yang digunakan pada bayi dengan kelainan pada langit-langit rongga mulut, pembuatan obturator pada pasien pasca operasi pemotongan rahang oleh karena tumor dan sebagainya.
Bergelar drg. Sp.Perio, berfokus pada penanganan jaringan yang menyangga gigi yang meliputi gusi, tulang sekitar gigi dan jaringan penyangga lainnya. Kondisi yang ditangani seperti gigi goyang dan ingin dipertahankan, implant gigi, pembengkakan gusi, gusi berdarah, bau mulut yang tidak kunjung selesai, penurunan gusi, pembuatan gusi palsu,dan sebagainya
- Bedah mulut dan maxillofacial
Dokter spesialis gigi ini bergelar Sp.BM, dan bisa menangani tindakan yang berhubungan dengan operasi. Seperti cabut gigi geraham bungsu, cabut gigi permanen, pengangkatan tumor rahang, operasi pada korban kecelakaan lalulintas yang berhubungan dengan rahang dan tulang sekitarnya, implant gigi, juga operasi celah bibir dan langit-langit mulut.
Dengan gelar drg. SpPM dan mampu menangani aneka penyakit yang terjadi di sekitar mulut. Seperti luka sariawan yang tidak kunjung sembuh, ataupun sariawan yang berulang-ulang kali.
- Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi
Dengan gelar Sp,RKG khusus membantu penegakkan diagnosa, menentukan rencana perawatan selanjutnya, hingga mengevaluasi selama dan evaluasi hasil perawatan.
Saat berkonsultasi dengan dokter gigi, pertama-tama dokter menanyakan identitas dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Sebab ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi kesehatan mulut, begitu pula sebaliknya. Misalnya bila ada masalah pada gigi, padahal gigi punya peran penting dalam pengunyahan makanan. Kehilangan atau kerusakan gigi membuat kesulitan mengunyah makanan sehingga kemudian mempengaruhi pencernaan dan asupan gizi.
Setelah mendapat catatan kesehatan umum, dokter gigi lalu melakukan pemeriksaan pada setiap bagian gigi. Dengan begitu masalah seperti kerusakan gigi bisa didapatkan. Lalu dokter gigi memberikan alternatif pengobatan yang dapat dilakukan, beserta perkiraan waktu dan biaya yang dibutuhkan. Seperti contoh bila didapatkan banyak plak gigi, maka dokter gigi lalu membersihkan gigi secara menyeluruh untuk menghilangkan plak dan tartar yang dapat menyebabkan penyakit gigi dan gusi.
Saat mendiagnosis dan merawat masalah gusi, gigi, dan mulut; dokter gigi menggunakan teknologi dan peralatan modern. Antara lain mesin sinar-X, laser, bor, sikat, dan peralatan medis lainnya yang steril dan sesuai standar. Hal ini berbeda bila pasien pergi ke tukang gigi atau ahli gigi yang umumnya membuka kios di pinggir jalan untuk menawarkan jasanya. Meski tukang gigi diminati karena biaya jasanya yang lebih murah, namun tidak memiliki kompetensi dan kewenangan yang sama seperti dokter gigi.
Selain karena kurang memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi, tempat praktek tukang gigi juga kurang higienis dan peralatannya tidak lengkap. Padahal penggunaan alat tidak steril meningkatkan resiko infeksi gigi dan mulut. Infeksi tersebut ditandai dengam gejala sakit gigi, bengkak pada pipi, dan demam. Jika tidak lekas tertangani, infeksi dapat memicu masalah kesehatan serius karena bisa menyebar ke rahang, leher, kepala, dan bahkan seluruh tubuh.
Meski beresiko, jasa tukang gigi dipilih oleh sebagian masyarakat karena alasan biaya dan waktu. Seperti masalah sakit gigi berlubang, banyak yang pergi ke tukang gigi karena mengira solusinya ialah cukup ditambal saja. Pun keluhan gigi berlubang sering diabaikan. Tidak sedikit pasien dengan gigi berlubang baru ke dokter gigi ketika sudah mengalami keluhan yang berat atau giginya masih terasa sakit meski sudah ditambal di tukang gigi. Padahal gigi berlubang yang tak dirawat dengan benar dapat berdampak serius.
Penanganan pertama sebagai solusi sakit gigi berlubang adalah memakai obat semprot bernama Cooling5 Plus. Ini adalah obat nyeri gigi dalam bentuk spray pertama di Indonesia. Kandungan Benzocaine 3 mg dan Phenol 5 mg di dalamnya mampu menghilangkan rasa sakit pada saat sariawan, sakit gigi, radang gusi, dan sakit saat pertumbuhan gigi. Cara pakainya praktis, tinggal disemprotkan pada area sakit dan jangan ditelan. Bila perlu bisa diulang tiap 3-4 jam sekali.
Bila nyeri gigi yang berlangsung lebih dari beberapa hari tidak hilang, segera konsultasikan ke dokter gigi untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Dokter gigi dapat menangani masalah gigi sebelum semakin parah. Jangan sampai lupa juga untuk melakukan pemeriksaan rutin di dokter gigi. Melalui pemeriksaan rutin, jadi bisa mencegah masalah gigi serius dan menjaga kesehatan gigi dengan lebih baik.