Gambar: Menara BRI sumber https://www.ir-bri.com/ |
Dikenal sebagai bank tertua dan terbesar di Indonesia, rupanya perjalanan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sangatlah panjang. Terbukti pada usianya yang genap 128 tahun pada 16 Desember nanti. Tentu tidaklah mudah untuk terus menjawab segala tantangan yang ada, namun BRI terus berkembang dan mampu membuktikan diri menjadi pahlawan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Digitalisasi BRI juga bak mengikuti perkembangan zaman sehingga memudahkan para nasabahnya.
Berawal dari Kas Masjid
Siapa sangka bank besar yang tercatat memiliki 7.980 outlet jaringan kantor pada akhir Juni 2023 ini berawal dari kas masjid. Alkisah adalah Raden Bei Aria Wirjaatmadja yang prihatin pada kondisi para priayi di Purwokerto. Kala itu ada seorang priayi yang berprofesi sebagai guru, mengadakan pesta besar-besaran. Setelah ditelisik rupanya pesta tersebut digelar menggunakan uang pinjaman dari rentenir.
Gambar: Diorama pesta priayi sumber https://mojok.co/liputan/dikenal-merakyat-bri-ternyata-bermula-dari-bank-priayi-di-purwokerto/ |
Karena prihatin maka Raden Bei Aria Wirjaatmadja pun menggunakan uang kas masjid yang dikelolanya untuk dipinjamkan pada priayi tersebut agar terhindar dari rentenir.
Rupanya konsep gali lubang tutup lubang sudah ada dari zaman dahulu dan tidak satu dua orang saja yang mengalaminya. Raden Bei Aria Wirjaatmadja pun meminjamkan kas masjid pada priayi lainnya. Sayangnya niat baik membantu sesama itu salah caranya sebab sejatinya kas masjid hanya boleh untuk keperluan masjid. Meski demikian jadi berbuntut manis karena setahun setelahnya yakni pada 16 Desember 1895, lahirlah Hulp en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren yang artinya Bank Bantuan dan Simpanan Milik Pegawai Pangreh Praja Berkebangsaan Pribumi. Karena nama Belanda-nya panjang, bank ini dikenal sebagai Bank Priayi.
Setelah beroperasi selama 3 tahun, namanya bergati menjadi De Poerwokertosche Hulp, Spaar en Landbouw Credietbank yang artinya Bank Bantuan, Simpanan dan Kredit Usaha Tani Purwokerto. Dari namanya saja sudah terlihat bahwa bank ini tidak lagi hanya melayani kebutuhan para priayi, tapi juga berpihak pada kebutuhan para petani yang merupakan rakyat kecil. Julukannya pun menjadi Bank Rakyat. Bahkan saat ada kependudukan Jepang di Indonesia, kembali berganti nama menjadi Syomin Ginko yang artinya tetap Bank Rakyat.
Gambar: Replika kantor BRI pertama sumber https://mojok.co/liputan/dikenal-merakyat-bri-ternyata-bermula-dari-bank-priayi-di-purwokerto/ |
Saat Jepang menyerah pada Sekutu di tahun 1945, Syomin Ginko kembali menjadi milik rakyat Indonesia dan berganti nama jadi Bank Rakjat Indonesia (BRI) pada Februari 1946. Hal ini mencerminkan semangat kemerdekaan dan kemandirian. Lalu BRI dinasionalisasi pada 1968 dan berkomitmen menjadi bank yang melayani masyarakat Indonesia secara luas. Sempat mengalami restrukturisasi pemisahan antara unit perbankan komersial dan unit pembiayaan dilakukan untuk memperkuat sektor perbankan dan menempatkan fokus BRI pada pemberdayaan ekonomi rakyat pada tahun 1992. Lalu di 10 November 2003, BRI menjadi Perseroan Terbuka dan dikenal sebagai PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk seperti saat ini.
Pahlawan UMKM yang Tumbuh Kuat dan Hebat
Sungguh berbagai tantangan dan perubahan telah dialami selama 128 tahun ini namun BRI tetap berdiri kokoh dan malah tumbuh hebat dan kuat. Disebut sebagai pilar utama pendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, digitalisasi BRI terus ditingkatkan dengan berbagai inovasi, teknologi, dan budaya berbasis kinerja. Bahkan cita-citanya untuk menjadi The House Bank for SMEs (Small and Medium-Sized Enterprises) benar-benar dilakukan dengan terus memberikan pendampingan UMKM dalam menjalankan usahanya. Tidak hanya usaha di level ultramikro tapi terus meningkat ke mikro, meningkat ke kecil, menengah dan seterusnya sehingga pelaku UMKM mampu meningkatkan kapabilitasnya, bertumbuh dan naik kelas.
Gambar: 128 Tahun BRI kuat dan Hebat sumber https://instagram.com/bankbri_id |
Tak hanya itu, di usia 128 tahun ini logonya mengartikan gerak cepat nan adaptif-nya BRI dengan berbagai kondisi di Indonesia. Dimana angka 1 adalah gambaran visi BRI untuk menjadi The Most Valuable Banking Group In Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion. Lalu angka 2 menunjukkan bagaimana fokus transformasi BRI, yakni aspek digital & culture. Sedangkan angka 8 menggambarkan infinity atau ketidakterbatasan yang maksudnya BRI ingin menjadi perusahaan yang dapat terus tumbuh sustain. Kemudian warna biru di angka 128 menjabarkan kekuatan BRI yang terus berkontribusi kepada Indonesia, serta warna jingga dalam logo 128 artinya semangat dan kepercayaan diri untuk terus berkembang menjadi lebih hebat.
Selama bertahun-tahun itu pula, BRI telah memberikan aneka layanan dan produk keuangan yang dirancang khusus untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Bahkan sekedar bank, namun juga "Bank Pembangunan" dengan komitmennya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di seluruh negeri. BRI adalah agen perubahan positif yang mendedikasikan dirinya untuk membangun masa depan yang lebih baik. Maka tak salah bila tema dari logo baru HUT BRI ke-128 ini adalah “Kuat dan Hebat”. Sesuai dengan perjalanan panjang BRI yang berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan sehingga membuat BRI semakin kuat dan hebat dalam memberi makna Indonesia. BRI akan terus tumbuh kuat dan hebat serta berkembang menjadi bank yang lebih baik di masa depan.
Sumber:
https://www.fokusmedia.id/nasional/amp/62110819877/128-tahun-bri-tumbuh-hebat-dan-kuat-dampingi-umkm
https://cilacap.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-2397342086/melangkah-ke-abad-ke-2-kisah-inspiratif-128-tahun-bri-tumbuh-hebat-dan-kuat-dalam-membangun-indonesia?page=2
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7007066/logo-hut-ke-128-maknai-perjalanan-bri-dampingi-umkm-lebih-dari-1-abad/amp
https://mojok.co/liputan/dikenal-merakyat-bri-ternyata-bermula-dari-bank-priayi-di-purwokerto/
Aku baru tahu loh kalau dulunya bank BRI itu berasal dari kas masjid. Selamat ulang tahun yang ke 128 untuk bank BRI. Semoga semakin jaya dan sukses selalu.
BalasHapus