Sekarang ini kalau flu sedikit saja, ada rasa khawatir yang tak main-main. Tak sampai demam, sekedar bersin lalu keluar cairan di hidung saja, langsung minum multivitamin agar daya tahan tubuh membaik. Rasanya ada kecemasan yang berlebihan, takut ini adalah tanda kalau kena covid-19 salah satunya. Padahal hanya flu biasa karena kurang jam istirahat dan begitu letih beraktivitas.
Nah kalian tahu tidak, kalau sedang flu, ternyata tubuh kita rentan dehidrasi arau kekurangan cairan tubuh, loh. Sebab saat flu, kita jadi kehilangan cairan tubuh berupa air dan ion melalui keringat, ingus atau cairan hidung saat kita flu, dan demam. Produksi saliva atau air liur dan protein-protein penting di air liur sebagai bagian dari benteng pertahanan daya tahan tubuh juga menurun jumlahnya akibat dehidrasi. Karena itulah kita wajib untuk penuhi kebutuhan cairan tubuh agar bisa mempercepat proses penyembuhan flu.
Sebenarnya tak hanya saat flu kita rentan dehidrasi. Sebab kehilangan cairan tubuh kan bisa melalui proses berkeringat, bernapas, berkemih, dan pergerakan usus kita. Memang ada sekitar 60% dari berat badan kita yang berupa cairan, yakni cairan intraseluar, cairan ekstraselulee, cairan intertisial dan plasma darah yang dijelaskan pada pelajaran Biologi di bangku sekolah. Hal ini karena di setiap sistem tubuh memerlukan cairan untuk menjalankan fungsinya, mulai untuk melembapkan indera penciuman, perasa, pendengaran, pencernaan, mengedarkan dara dan masih banyak lagi. Karena itu jangan sampai kekurangan cairan tubuh dan bisa berdampak buruk ke diri kita sendiri.
Pengalaman Sering Dehidrasi Karena Malas Ambil Minum
Bicara soal dehidrasi, ini jadi hal yang sering saya alami ketika masih jadi anak asrama di bangku kuliah. Namanya tinggal bersama dengan beberapa orang dalam satu kamar, memaksa saya untuk berbagi pasokan air minum. Kami berinisiatif membeli galon secara patungan dan meminta tolong Pak Penjual Galon mengantarnya sampai pintu kamar. Awalnya kami pakai dispenser agar bisa sekalian bikin air hangat, tapi ternyata kerja kerasnya luar biasa. Kami harus bahu membahu mengangkat galon seberat itu agar bisa nangkring cantik di atas dispenser.
Bulan-bulan pertama, kami masih antusias bergantian mengangkat galon. Namun lama-kelamaan, akhirnya kami beli hitter untuk menjerang air panas. Dispenser terabaikan. Untuk bisa mengeluarkan air di galon, kami pakai pompa galon manual yang harganya murah meriah. Maklum, walau bisa patungan, tapi bagi kami itu bukanlah prioritas.
Dari situ masalah mulai muncul. Ternyata pompa galon manual tetap butuh kerja keras, kami harus menekannya berkali-kali agar air mau keluar dan mengisi tempat minum kami. Saat galon masih penuh, dengan menekan ringan beberapa kali saja, air lalu mengucur keluar. Tapi saat air tinggal setengah galon dan bahkan kurang dari itu, setengah mati kami menekan-nekan pompa galon manual sampai berkeringat. Sungguh, akhirnya tak cukup minum hanya 1-2 gelas saja usai menekan-nekan pompa galon manual.
Gara-gara itu, akhirnya saya lebih suka ambil air minum di ruang makan saat jam makan. Sayangnya karena cuma punya botol 1.5 liter, hanya segitulah yang bisa saya ambil setiap harinya. Padahal dalam menunjang kesehatan tubuh, dibutuhkan sekitar 2.3 liter air putih per hari untuk wanita dewasa dan masih ada banyak faktor yang memengaruhi jumlah kebutuhan cairan dalam tubuh tiap individu. Faktor-faktor tersebut adalah perbedaan aktivitas, usia, berat badan, suku lingkungan, suhu tubuh, serta penyakit yang diderita. Akhirnya saya sering dehidrasi, yang untung kemudian teratasi sehingga tak menjadi dehidrasi berat.
Oiya, pompa galon manual juga tidak awet. Hampir setiap 3 bulan sekali, kami beli yang baru. Agar masih bisa minum air dari galon kamar, kemudian terbersit ide untuk beli pompa galon elektrik yang tak perlu kerja keras dan menyita tenaga. Sayangnya kami kemudian melotot saat tahu harganya. Bisa sih beli kalau patungan, tapi lebih baik hemat karena biaya kuliah itu lumayan banyak dan kami tak mau terlalu merepotkan orang tua.
Saya kira hanya saat kuliah, saya mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan cairan tubuh gara-gara bermasalah dengan mengambil air dari galon. Rupanya hal ini kemudian terulang setelah saya menikah. Kalau sebelumnya saat tinggal di rumah Mama, saya mengambil minum tinggal ambil di panci besar sebab Mama lebih suka menjerang air. Nah saat sudah menikah dan hanya hidup berdua dengan suami, beliau meminta kami minum lewat air galon saja karena lebih praktis. Apalagi beliau juga sudah membeli dispenser, praktis katanya.
Masalah terjadi saat air galon habis di jam beliau kerja. Saya yang sendirian di rumah akhirnya membeli di toko kelontong dekat rumah dan meminta bantuan penjualnya agar sekalian dipasang di dispenser. Awalnya oke-oke saja, namun lama-kelamaan saya jadi tak tega sebab penjualnya seusia ayah saya. Kok rasanya jadi jahat dengan orang tua.
Akhirnya saya coba angkat sendiri, dan saya yang jatuh disertai air galon yang meluber di lantai. Pekerjaan rumah jadi bertambah, bukannya bisa melepas dahaga malah membuang tenaga. Sejak itu akhirnya saya trauma, tak mau mengangkat galon dan nekat menuang isi galon ke wadah air yang besar. Suami lalu membelikan pompa galon, tapi saya tak mau pakai karena pompa galon manual. Akhirnya walau juga berat saat memiringkan posisi galon, setidaknya tak perlu susah mengangkat-angkat.
Saat kami sudah memiliki buah hati dan dia beranjak batita, dia sering memperhatikan saya yang suka memiring-miringkan galon. Dicontohlah apa yang saya lakukan, pada galon yang isinya tinggal sedikit. Ia memang tertawa saat air galon keluar dan kena kakinya, tapi kemudian menangis saat terpeleset. Saya yang saat itu di kamar mandi, tergopoh-gopoh keluar mendengar jeritan kesakitannya. Duh! Galon pembawa petaka!
Sejak itu, kami lalu membeli ember besar bertutup sebagai tempat air. Suami yang bertugas isi airnya hingga penuh, muat untuk volume air 3 galon. Untuk kebutuhan minum kami, saya menjerang air seperti apa yang Mama saya lakukan. Tidak lagi beli air mineral galonan, tidak lagi ada adegan tuang menuang. Masalahnya adalah saat gas habis padahal stok air habis. Alamak... ada saja, ya.
Berkenalan dengan Pompa Galon Elektrik STARK
Gara-gara pandemi dan parno sendiri soal turunnya daya tahan tubuh, suami menyarankan agar saya mencari pompa galon elektrik dan kami minum air mineral galon lagi. Setidaknya itu cara yang praktis untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh kami, mencegah dehidrasi sehingga daya tahan tubuh tak terganggu. Saya pun melihat-lihat marketplace, seperti biasa sort dari harga terendah. Lalu mata saya tak berkedip karena setengah tak percaya.
Ada pompa galon elektrik yang murah, sekitar 50-ribuan. Mereknya STARK tipe STWP03. STARK berupa official store dan ini pasti terpercaya dong. Apalagi respon pembeli juga positif, bintang 5 loh. Waah patut dicoba beli, nih.
Ada 2 warna pilihan: biru muda dan merah. Warna ada di bagian atas saja, untuk badannya berwarna putih. Dengan begini jadi tahu kalau kotor, jadi langsung bisa dibersihkan. Kan kalau perkara apa yang dikonsumsi jangan sampai kotor ataupun terkontaminasi, ya. Apalagi punya anak kecil, khawatir masalah pencernaan.
Dalam 1 kardus kemasannya berisi pompa galon elektrik, selang, charger dan petunjuk pemakaian.
Sungguh desain yang simpel, saya kira akan berat tapi ternyata ringan dan mudah digenggam. Ringannya juga bukan yang terlalu ringan hingga mudah jatuh dan kotor, tapi pompa galon elektrik STARK ini bisa berdiri kokoh dan ukurannya pas dengan kepala galon merek apapun. Bahan pompa galon elektrik STARK ini juga Food Grade Material, pastinya bisa menjaga seluruh anggota keluarga agar tetap sehat.
Tak perlu menunggu lama agar tempat minum terisi air. Pompa galon elektrik STARK punya output speed sebesar 1.6 liter per menit. Mudah, hanya 1 kali tekan dengan telunjuk. Keren deh, fitur pompa galon elektrik STARK ini benar-benar One Touch! Bahkan si kecil juga bisa mengambil air minumnya sendiri, tapi tetap harus diawasi orang tua ya, takut terlalu penuh dan meluber dari gelasnya.
Ada selang panjang yang dipasang di dasar pompa galon elektrik STARK. Panjang selangnya menjangkau bagian dasar galon, jadi bisa ambil air galon sampai habis. Selangnya juga berbahan plastik yang aman, tinggal direndam dan dibilas air hangat sebelum digunakan. Simpel sekali, bukan? Elastic hose gitu!
Pompa galon elekteik STARK ini tak hanya punya desain yang minimalis, tapi juga ada fitur yang mempermudah hidup kita. Namanya juga elektrik, dayanya pakai batrei. Tapi ini batrei rechargeable yang mana dapat diisi ulang hanya dengan menggunakan kabel USB yang tersedia. Bisa disambungkan dengan kepala charger ponsel kita, kok. Dicas gak lama, hanya selama 4 jam dan sekali isi ulang bisa untuk menghabiskan 5 galon air. Ini saya udah 2 hari pakai, belum cas lagi tuh. Tapi saya ada foto saat awal ngecas kemarin. Ini dia...
Nah pada pompa galon elektrik STARK tipe STWP03 ini, pada bagian atas yang area berwarna merah atau biru muda, ada indicator light-nya tuh. Jadi lampu indikator akan berwarna merah bila pompa galon elektrik STARK dalam proses pengisian daya. Kalau sudah penuh dan siap dipakai lagi, akan berwarna hijau. Sekali cas selama 4 jam, bisa untuk menghabiskan 5 galon air loh. Gak perlu ribet isi daya kan?
Bikin tunggakan listrik naik karena pakai pompa galon elektrik STARK? Ah gak bakal! Sebab untuk tipe STWP03 ini cuma 5 watt dan jarang isi daya juga kan. Pakai batrei Lithium ION 1200 mAH dengan voltase hanya 3.8 volt. Gimana gak jadi pilihan pintar keluarga Indonesia? Minum air jadi gak lagi kesulitan, cara pakai mudah, bahannya aman dan gak boros listrik. Aman untuk dipakai si kecil, lagi
Bagi teman-teman yang ingin membeli pompa galon elektrik STARK, bisa langsung klik link berikut ini: https://www.tokopedia.com/starkindonesia/stark-pompa-galon-elektrik-stwp03-biru-muda. Harganya cuma 50-ribuan, mumpung juga ada banyak promo di marketplace. Lumayan hemat, kan jadinya. Yuk buruan beli dan rasakan sendiri manfaatnya. Jadi makin mudah penuhi kebutuhan cairan tubuh, gak lagi nunda-nunda untuk minum air putih.
wah praktis sekali pompa galon elektrik dari Stark, gak perlu angkat-angkat galon juga ya kalo perlu air minum
BalasHapusNoted deh pompa galon elektrik Stark ini, semoga ada di kota saya juga pengen beli. Praktis.
BalasHapusBeli online ajah, mbak. Ada promo diskon ongkir kok
HapusMasya Allaah ini yang saya cari cari untuk Ibunda. alhamdulillah ada ternyata ya
BalasHapussemoga bisa segera pesan dan barangnya dianterin ke rumah, makasiiiih infonyaaaaa
Solusi banget ini dengan adanya pompa galon ya mbak dan gak usah susah payah angkat galon ke dispenser sebenarnya. Kdaang kalau pas pak suami lagi gak ada dan air habis itu rasanya PR banget deh.
BalasHapusWah dapat rekomendasi baru nih urusan pergalonan. Soalnya untuk masak pakai air galon dan masih agak ribet karena pakai pompa manual...Jadi mau beli deh...Harganya juga ramah di kantong ya
BalasHapusSaya juga sekarang mending pakai ini. Malas dan cape angkat galon. Berat banget hehehe.
BalasHapusWah iya kok bagus ya ada pompa elektrik gitu buat galon. Kebayang kan kalau manual main tuang dan capek. Ini memudahkan dan harganya ya terjangkau sesuai fungsinya
BalasHapusKayaknya wajib punya ini pompa elektrik gini, apalagi aku gak ada ART di rumah, kalo suami pergi, jadi gak usah repot2 angkat2 galon ya ini.
BalasHapusSudah pernah beli pompa galon seperti ini saat dispenser rusak, lumayan nggak perlu membalik galon lagi.
BalasHapusAKu juga udah lama gak pakai dispenser lebih milih yang pompa kyk gtu. Tapi stark ini desainnya unik ya? Dan dia pakai selamng jd gak pakai pipa memanjang gtu. Boleh nih kapan2 dicoba. Harganya jg cukup terjangkau ya.
BalasHapusKeren ya pompa elektrik meringankan beban hihi mamaku pakai dispenser yang galonnya dibawah jadi ngga usah diangkat...
BalasHapusAku juga pakai STARK pompa galon ini, Mbak. Sejauh ini suka dengan desain dan kinerjanya. Apalagi baterainya juga awet.
BalasHapusBagus ya mba.. kami di rumah udah oake stark ini dna menurut saya lebih elegan dan simple desainnya ya. Jadi ga susah angkat2.. ☺
BalasHapusWah sama mbak, aku juga pakai STARK pompa galon ini, Mbak. Sejauh ini suka dengan desain dan cara kerjanya
BalasHapusWow, so it's practical, mom, there's no need to lift it and it can be done easily. good product
BalasHapusPantesan ya dulu tuh kalo aku lagi flu, rasanya pengen minum terus. Kayak kehausan gitu jadi sedia tumbler isi air putih meski di rumah. Ah pompa galon nya asik nih, gak butuh dispenser deh kalo pakai ini ya
BalasHapusAlhamdulillah, selama hampir 7 bulan ini ada suami yang wfh jadi bisa angkat aqua galon, biasanya saya ngangkat sendiri...
BalasHapusHarus punya pompa galon listrik stark nih...
Pompa galon gini tuh memudahkan banget yaa. Kebayang soalnya kalau pakai dispenser yang galonnya mesti dibalik/diangkat itu. Duh...sayanya gak kuat angkatnya. Hahaha
BalasHapusSaya pernah mencoba pakai yang pompa galon itu. Memang lumayan bikin terengah-engah kalau air tinggal dikit. Btw selamat akhirnya masalah teratasi. Dengan pompa elektrik air mengalir lancar ya...
BalasHapusOh iyaya...lebih simple dan harganya sangat terjangkau.
BalasHapusIbuku pas kemarin rusak dispensernya, beli dispenser yang galonnya masuk dari bawah.
Ternyata,
Rusak...huhuu...pompanya gak mau naikin air ke atas.
Coba aku rekomendasiin Stark yaa..
Haturnuhun.
Pakai pompa elektrik untuk mengambil air dari gallon memang jadi lebih praktis. Gak perlu pasang galon secara terbalik ya...
BalasHapusCakep ih, pompanya bisa di-cash. Saya masih pakek dispenser jaman baheula, emang suka malas angkat galonnya. Ujung-ujungnya tak biarin aja di bawah, air dituang ke teko. Gak praktis banget
BalasHapus