Amunizer, sang Amunisi Penjaga Daya Tahan Tubuh

"Nanti aku nge-rapid test 20 karyawan lagi. Doakan gak ada yang positif, ya?"

Isi pesan suami saya yang bekerja sebagai perawat di sebuah pabrik, hampir setiap hari selalu seperti itu. Meski setiap hari kami hanya terpisah 12 jam karena pekerjaannya, namun beliau selalu memberi tahu apa saja hal yang dilakukannya. Namanya juga tenaga kesehatan, di masa pandemi begini tentu pekerjaannya makin banyak dan beresiko. Itulah mengapa beliau semakin sering mengabarkan bagaimana isi pekerjaannya, agar saya yang di rumah tenang dan tidak terlalu kepikiran.

Menjaga daya tahan tubuh jadi kewajiban utama baginya. Beruntung pabrik tempatnya bekerja juga perhatian pada karyawan-karyawannya. Setiap pagi ada pemberian susu sapi segar untuk tiap karyawan. Juga stok vitamin yang ditambah tiap minggunya, jadi tidak pernah kehabisan dan kondisi karyawan diharapkan selalu fit. Pun ada pembagian masker dan hand sanitizer, agar protokol kesehatan di area pabrik dapat selalu diterapkan para karyawan.

Meski begitu, tetap saja ada beberapa karyawan yang kemudian positif covid-19. Ternyata bukan kena dari lingkungan kerja, tapi di tempat biasa ngopi ataupun nongkrong. Sudah ada tim gugus covid-19 yang dibentuk oleh pabrik, jadi hal-hal tersebut dapat diselidiki dan langsung ditangani. Mereka yang kontak dengan karyawan positif covid-19 kemudian di-rapid test, bila hasilnya positif langsung diberi surat cuti 14 hari dan diagendakan swab test. Bila hasil swab test positif, rekan kerja yang kontak dengannya juga harus swab test.

Syukurlah karena sering melakukan rapid test mandiri, suami selalu dalam keadaan sehat wal afiat. Harapan saya selain beliau fit, semoga kondisi psikisnya juga selalu kuat dalam menjalankan pekerjaannya. Saya tak terlalu khawatir karena saya tahu protokol kesehatan di pabriknya begitu kuat. Usai kerja pun beliau langsung pulang dan tak pernah keluar rumah tanpa saya dan anak kami.

Yang saya cemaskan justru kondisi saya sendiri. Saya yang meski hanya di rumah, masih sering bersua dengan banyak orang yang terkadang mereka tak mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Seperti bersua ibu penjual bahan makanan di ujung gang yang tak pakai masker, pak pengantar galon air yang tak cuci tangan ataupun tak pakai handsanitizer, juga kurir ekspedisi pengiriman yang tak mengindahkan jaga jarak. Selain penerapan protokol kesehatan, saya juga butuh amunisi lain untuk menjaga daya tahan tubuh saya.

Ibu Sehat, Keluarga Sehat

Sebagai seorang istri dan juga ibu, saya harus selalu fit karena ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan setiap harinya. Walau di rumah, pekerjaan itu tiada habisnya loh. Mulai dari membuka mata, saya harus menyiapkan hidangan keluarga, menyiapkan baju seragam kerja suami, menyiapkan bekal serta keperluan kerjanya. Setelah beliau berangkat kerja, lanjut membereskan rumah dan menyiram tanaman di halaman.

Saat si kecil bangun, langsung memandikan dan memakaikan baju. Lalu menyuapinya, sekaligus saya sarapan karena si kecil suka makan bersama-sama. Kemudian main dengannya sampai sore, dan kembali membersihkan rumah. Itu masih belum selesai, masih ada banyak pekerjaan hingga petang menyapa. Ah... Jangan tanya bagaimana rasanya badan ini, pegal!

Meski pegal-pegal, tapi hati saya selalu senang karena bisa pantau tumbuh kembang si kecil setiap saat. Juga bisa selalu bertemu suami dan ikut berperan dalam menyiapkan segala kebutuhannya. Meski begitu, kadang keperluan saya sendiri sering terabaikan. Salah satunya tentang cara untuk jaga daya tahan tubuh.

Padahal jaga daya tahan tubuh adalah hal utama yang harus diperhatikan seorang istri yang juga seorang ibu. Kalau ibu sehat, keluarganya pun ikut sehat. Kalau ibu sakit, pekerjaan rumah terbengkalai, pun virus penyakit bisa menyebar. Akhirnya anggota keluarga yang lain jadi ikutan sakit.

Cara Jaga Daya Tahan Tubuh

Memang tak bisa dipungkiri kalau menjaga daya tahan tubuh jadi senjata terampuh untuk menangkal berbagai penyakit. Daya tahan tubuh yang kuat bisa terhindar dari penularan infeksi bakteri, jamur dan virus, apalagi di masa pandemi begini. Karena itulah, tidak ada salahnya bila seorang ibu juga mengonsumsi suplemen tambahan agar perlindungan tubuh semakin kuat dan jadi selalu sehat.

Pilihan saya untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah dengan cara mudah dan rasanya enak. Saya memilih konsumsi Amunizer, si suplemen herbal yang terbukti ampuh tingkatkan daya tahan tubuh. Amunizer bahkan diklain memiliki berbagai kandungan alami untuk membantu tubuh menangkal penyakit. Tak seperti berbagai jenis suplemen yang saat ini beredar di pasaran, Amunizer terbuat dari bahan alami yang lengkap. Selain ada kandungan vitamin C 1000 mg, juga mengandung elderberry, zinc, forsythia, phyllanthus dan lonicera dimana bahan-bahan tersebut terbukti mampu beri perlindungan berlapis pada tubuh dan tentu aman bila dikonsumsi secara rutin.

Amunizer tersedia dalam bentuk bubuk yang dikemas praktis dalam kemasan sachet. Cara penyajiannya tinggal dicampur dalam segelas air, sekitar 200 ml. Lalu diaduk sebentar hingga larut dan air berubah jadi keunguan. Saya lebih suka memasukkan Amunizer dalam botol, lalu menambah 200 ml air dingin, kemudian saya kocok sebentar. Hmmm... Rasanya enak, rasa buah segar!

Amunizer dikonsumsi orang dewasa cukup 1 sachet per hari. Karena kemasannya yang praktis, jadi mudah dibawa kemana-mana, disimpan di saku juga bisa. Terkadang saya juga menyelipkan sesachet Amunizer untuk suami, bisa diminumnya saat istirahat kerja ketika ditambah air dingin di pantry pabriknya. Biar makin fit!

Oiya... Amunizer buatan PT. SARI ENESIS INDAH ini tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak, terlebih bayi di bawah 1 tahun. Juga tidak boleh dikonsumsi penderita fenilketonuria dan wanita hamil dengan kadar fenilalanin tinggi. Fenilketouria adalah penyakit di mana pengidapnya tidak memiliki kemampuan mengurai asam amino, zat yang berperan penting dalam pembentukan protein  tubuh. Jadi mohon bijak dalam mengkonsumsi suplemen, apapun itu, dan perhatikan kandungannya ya.

Kandungan Amunizer

Amunizer yang bisa membantu memelihara daya tahan tubuh ini mengandung banyak bahan alami. Diantaranya:

- Vitamin C 1000 mg, menjaga daya tahan tubuh secara intensif.

Vitamin C merupakan vitamin esensial, yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh. Vitamin C hanya bisa didapatkan dari makanan, minuman, maupun suplemen yang kita konsumsi. Padahal vitamin ini sangatlah penting untuk kesehatan, sebab termasuk dalam salah satu antioksidan pelindung tubuh dari paparan radikal bebas. Tak hanya itu, vitamin C mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan melindungi kita dari serangan infeksi loh. Vitamin C ini kan mampu memicu terbentuknya sel darah putih, si senjata alami tubuh pelawan penyakit.

-Ekstrak Elderberry, sebagai anti oksidan tinggi.

Mungkin banyak yang mengira kalau gambar buah di kemasan Amunizer adalah anggur, padahal itu Elderberry.  Asing, ya? Memang buah berry yang mungil ini belum sepopuler strawberry, blueberry ataupun raspberry. Tetapi Elderberry ini dikenal kaya akan manfaat, loh. Tanaman yang berasal dari pohon elder ini diklaim sangat ampuh untuk mengatasi flu dan pilek. Karena itu pula Elderberry disebut salah satu dari sedikit super fruit yang ada di dunia, kandungan antioksidannya tinggi sehingga mampu meningkatkan daya tahan tubuh secara signifikan. Tak hanya itu, buah ini juga mampu meredakan peradangan atau inflamasi, meredakan stres, melindungi kesehatan jantung, mengatasi sembelit, nyeri sendi dan otot, hingga sakit kepala. Luar biasa, ya.

- Ekstrak Lonicera, obat virus dan flu.

Lonicera adalah nama ilmiah dari Kamperfuli, tanaman perdu yang bunganya berbentuk pipa atau terompet. Bunganya berwana emas-perak, masyarakat Barat mengenalnya dengan nama honeysuckle. Tanaman ini tumbuh merambat dan terdapat terutama di belahan bumi utara. Di masa lampau, banyak keluarga Tiongkok yang memanfaatkan bunganya sebagai teh dan mampu mengobati segala jenis flu. Bahkan mengonsumsi lonicera dipercaya mampu meredakan gangguan lainnya di saluran pernapasan, seperti radang tenggorokan dan bronkitis.

- Ekstrak Forsythia, untuk mencegah infeksi bakteri.

Forsythia merupakan tanaman yang buahnya bisa menjadi obat. Tanaman ini  berasal dari Cina, tetapi juga banyak tumbuh di dataran Amerika. Tanaman ini sebenarnya sudah cukup lama digunakan sebagai bahan herbal dalam atasi dan mencegah berbagai penyakit, utamanya oleh karena infeksi bakteri. Tanaman yang berbunga di musim semi ini diklaim juga mampu mengobati keluhan akibat pembengkakan saluran udara kecil di paru-paru (bronchiolitis), radang amandel, sakit tenggorokan, demam, muntah, penyakit jantung, dan masih banyak lagi.

- Ekstrak Phyllantus, untuk mencegah virus dan bakteri.

Phyllantus adalah nama ilmiah dari meniran. Ini adalah tanaman liar yang sering dianggap gulma. Tanaman ini mudah dijumpai di sekitar kita, tumbuh liar di halaman rumah dan mudah dikenali karena daunnya mirip pohon asam kecil dengan banyak buah di sepanjang tangkai di bawah daun. Phyllanthus sejak lama dianggap tanaman herbal yang digunakan sebagai bagian dari pengobatan Ayurveda, pengobatan tradisional tertua di dunia yang berasal dari India. Selain dapat meningkatkan kekebalan, tanaman ini kerap diklaim berfungsi sebagai antibakteri / antibiotik, pelindung hati dari racun, pereda demam, pereda batuk dan peluruh dahak, antiradang, antivirus, peluruh air seni dan mencegah pembentukan kristal kalsium oksalat, juga penurunkan kadar glukosa darah.

- Zinc, untuk sistem kekebalan tubuh.

Zinc merupakan mineral yang berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, serta untuk menjaga kesehatan jaringan tubuh. Jadi bila ingin sistem imun yang kuat, jangan sampai lupa memenuhi kebutuhan zinc harian kita, terlebih zinc juga mampu mengaktifkan enzim dalam tubuh idak hanya sampai di situ. Menurut Angka Kecukupan Gizi bagi Masyarakat Indonesia, kebutuhan zinc bagi orang dewasa sehat adalah sekitar 8-11 gram/hari. Nah kebutuhan ini tentu akan berubah seiring dengan perbedaan kondisi kesehatan, usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok dan lain sebagainya. Zinc merupakan salah satu pembentuk material dan struktur sel, serta membantu menstabilkan membran sel dan DNA, sehingga mampu menjadi antioksidan yang sangat baik bagi tubuh. Fungsi zinc lainnya ialah membantu pembentukan, penyimpanan, dan pelepasan insulin dari pankreas. Juga berperan dalam penyerapan dan metabolisme zat gizi karbohidrat, protein dan lemak. Bagu yang memiliki luka dan sedang dalam masa penyembuhan, sangat direkomendasikan untuk mengonsumsi obat yang mengandung zinc karena zinc membantu mempercepat penyembuhan luka, serta mencegah terjadinya infeksi dari virus serta bakteri dari sekitar yang bisa masuk.

Mengetahui begitu banyak kandungan bahan alami yang sangat berguna untuk tubuh, maka keputusan tepat bila menganggap Amunizer sebagai amunisi penjaga daya tahan tubuh. Cukup konsumsi sekali sehari, niscaya tubuh akan selalu dalam kondisi fit. Tentunya selain rutin mengonsumsi Amunizer, tentu tetap disarankan untuk terus menjalani pola hidup sehat. Caranya dengan mengkonsumsi makanan bergizi seperti sayur dan buah, serta rutin berolahraga. Dengan demikian, tubuh akan terus terjaga kesehatan dan kebugarannya, orang yang tersayang pun jadi terjaga kesehatannya.

Efek Konsumsi Amunizer

Selama sekitar 4 hari konsumsi Amunizer, yang saya rasakan ialah tubuh jadi tak terlalu pegal. Padahal aktivitas saya sama setiap harinya. Rasanya ada semangat tiap kali mengkonsumsinya di pagi hari usai sarapan dengan si kecil, mungkin karena rasanya yang segar. Selama itu pula saya yang biasanya flu ringan akibat kurang istirahat karena si kecil sering terbangun dan minta dibuatkan susu atau karena ada beberapa pekerjaan sampingan yang musti saya selesaikan, tidak saya alami saat mengkonsumsi Amunizer. Alhamdulillah... Jadi tidak bikin cemas suami yang takut tertular flu dari saya, hehe.

Amunizer bukan suplemen untuk mengurangi rasa pegal di tubuh. Tapi merupakan pemelihara daya tahan tubuh. Dengan imunitas yang baik, kondisi tubuh saya jadi tidak menurun untuk menjalani rutinitas. Dengan demikian tidak ada keluhan capai nan letih yang berdampak pada rasa pegal di tubuh. Syukurlah, jadi banyak terbantu dalam menjalani hari tanpa keluhan berarti.

Kalau teman-teman juga ingin mengkonsumsi Amunizer, pemelihara daya tahan tubuh ini sudah tersedia di apotek terdekat. Harganya juga terjangkau, tak sampai Rp 20.000,- untuk kemasan box isi 4 sachet. Praktis nan ekonomis rasanya jadi kunci mengapa kemudian Amunizer banyak disukai. Tak hanya di apotek, Amunizer juga banyak dijual di marketplace loh. Jadi makin mudah menjaga daya tahan tubuh untuk semangat beraktivitas dengan Amunizer, kalian juga wajib coba ya!