Atasi Perut Kembung Anak dengan Sleek Baby Telon Oil

"Duuut!"

Zril yang ada di sudut ruangan, menoleh pada saya sambil tertawa. "Ajil entut, Bun... Ajil entut!" serunya.

Walau usianya baru di 1000 Hari Pertama , tapi Zril terbiasa mengungkapkan apa yang terjadi padanya. Bukan hanya rasa gatal, buang gas pun laporan. Anak kecil itu lucu dan polos ya. Bikin gemas!

"Zril sini!" panggil saya.

Ia pun berlari ke arah saya yang sedang duduk di sofa depan televisi, sambil memegangi perutnya.

"Zril kenapa? Perutnya sakit ya?" tanya saya sambil mengelus perutnya. Ia mengangguk. "Perut Zril kembung, makanya kentut terus. Sini... Ibun kasih minyak, ya."

Anak lelaki semata wayang saya ini menurut. Dengan manja dibaringkan tubuhnya, kaki mungilnya di atas paha saya. Kaosnya lalu saya buka hingga sebatas dada, lalu mengoles minyak telon favorit keluarga: Sleek Baby Telon Oil. Aroma perlengkapan bayi ini khas, membuat Zril menghelanya tanpa rewel. Pantas saja, aromanya memang enak nan menenangkan.

Penyebab Perut Kembung pada Anak

Sejak kecil, Zril terbiasa berada di ruangan dengan suhu yang sejuk. Domisili kami di Sidoarjo, daerah yang memang terbilang bersuhu tinggi. Karena itulah rumah jadi tenpat ternyaman, apalagi bila kipas angin menyala. Angin semilirnya membuat udara panas menguar, berganti sejuk dengan hembusan angin sepoi-sepoi.

Kipas angin di rumah kami selalu menyala, kecuali bila kami di luar rumah. Hujan turun pun, bukan berarti kerja kipas angin terhenti. Malah rasanya aneh, ada gerah yang mendera bila kipas angin tak berputar ke kiri dan ke kanan. Di dalam kamar kami juga ada AC, menyala di kala kami tidur.

Sebenarnya saya tak kuat dingin. Bahkan seringkali berbalut selimut yang menutupi seluruh tubuh. Zril yang tidur di antara saya dan suami, menolak saya selimuti. Ia lebih suka tubuhnya dingin, meski terkadang saat terlelap, si kecil ini saya selimuti. Walau di pagi harinya, selimutnya terlepas jauh dari tubuhnya sih.

Dari kebiasaan ini, saya tidak heran lagi kalau Zril sering berperut kembung  Ada suara "bung bung" bila perutnya saya tepuk pelan ketika dia berbaring. Inilah yang jadi alasan mengapa Zril sering buang gas, juga kadang rewel karena memang area perutnya terasa kurang nyaman. Sampai sering enggan makan, membuat Ibun makin pusing karena mengkhawatirkan kondisinya

Perut kembung ialah kondisi dimana gas atau udara menumpuk di saluran ppencernaan Perut terlihat kaku dan sedikit membesar, tapi bukan karena kenyang berisi makanan. Ada berbagai penyebab perut kembung pada anak, di antaranya:

1. Cuaca dingin
Siapa sangka ternyata di balik cuaca dingin yang nyaman bagi sebagian dari kita, ternyata menyebabkan perlambatan gerak peristaltik usus. Akibatnya, gas tertampung di saluran cerna, itulah mengapa lalu perut terasa penuh (begah dalam bahasa jawa) dan kembung.

2.Makan yang tidak tenang
Dulu saat masih kecil, orang tua saya menekankan agar makan sambil duduk tenang. Saya kira agar makanan lekas habis, ternyata ini juga cara agar perut tak kembung. Bila kita menelan udara terlalu banyak ketika sedang makan, maka gas tertampung di saluran cerna. Seperti pada anak-anak yang suka makan sambil asyik bermain, lari-larian ataupun menonton televisi.

Semua kegiatan ini dilakukan oleh Zril, dan saya belum berhasil melarang anak berusia 2 tahun tersebut. Masih bandel bila diberi tahu. Pun pada mengunyah makanan terlalu cepat, bisa sebabkan kembung. Terburu-buru menghabiskan makanan demi agar kembali bermain.

3. Konsumsi makanan yang tinggi kandungan gas
Saya paling suka membuat camilan dari sayuran. Kalau di Jawa Timur, ada yang namanya Ote-ote, jajanan yang terbuat dari gorengan irisan sayur dan tepung. Sayuran yang dipakai adalah kubis, salah satu yang memicu produksi gas di perut. Selain kubis, yang bisa membuat perut kembung adalah konsumsi lobak, brokoli, aneka bawang, dan kacang-kacangan.

4. Konsumsi minuman bersoda
Katanya kalau minum soda itu membuat lega, karena bisa sendawa. Ternyata peeut bisa kenbung bila terlalu banyak konsumsi minuman bersoda. Zril hanya pernah minum seteguk, sih. Lebih dari itu, dia menolak karena rasanya yang aneh menurutnya.

5. Menderita penyakit tertentu
Perut kembung pada anak juga bisa terjadi bila ada masalah di saluran cerna. Misalnya menderita penyakit tertentu, seperti sembelit, ada sumbatan di usus, ataupun menderita intoleransi laktosa.

Cara Mengatasi Perut Kembung pada Anak

Karena saat bayi dulu Zril pernah kembung, saya jadi sediakan produk bayi yang aman dan terus dipakai hingga usianya 2 tahun ini. Saya tak terlalu khawatir masalah perut kembungnya sebab dapat menanganinya dengan perawatan sederhana yang saya bisa. Maklum, belajar dari yang sudah-sudah. Tugas ibu kan memang harus terus belajar demi kebaikan diri dan buah hatinya.

Nah cara pertama yang saya lakukan agar Zril tak sering kembung adalah dengan menjaga konsumsi makannya agar tidak terlalu sering makan makananya penyebab perut kembung. Saya batasi jumlah makanan yang bisa memicu produksi gas di perut. Boleh makan Ote-ote, asal tak terlalu banyak. Juga tidak boleh coba minuman bersoda lagi. Selain bisa kembung, soda memang tak baik untuk anak-anak.

Selanjutnya juga meminta Zril tak makan terlalu cepat. Boleh makan sambil main, tapi harus duduk tenang dan tanoa lari-lari. Makanannya dikunyah perlahan-lahan. Memang di awal, Zril tak menggubris. Namun dengan terus mengulang permintaan tersebut, Zril jadi hapal dan menurut. Alhamdulillah.

Saya juga meminta Zril perbanyak minum air putih, tapi tak sampai terlalu banyak hingga muntah. Sewajarnya, secukupnya. Bukan sampai dia kenyang dan menolak makan nasi. Minum air putih secukupnya mampu mencegah konstipasi sekaligus mengurangi resiko kembung pada anak.

Yang terpenting ialah menjaga kehangatan tubuhnya. Salah satu cara mengatasi kembung pada anak iapah dengan mengompres perut pakai air hangat. Tapi Zril merasa risih, sehingga cara tersebut saya ganti dengan membalurkan minyak telon di area perut dan dadanya. Mungkin Zril merasa nyaman, dia tak pernah menolak sama sekali.

Tak hanya sebelum dia tidur dengan kipas angin ataupun AC yang menyala, setelah mandi pun saya balurkan minyak telon padanya. Saya jadi paham mengapa orangtua dulu suka sekali memberikan minyak telon pada buah hatinya. Tak hanya aromanya yang bayi banget, tapi memang hangat dan bisa bersama melindungi yang disayangi. Ini sudah jadi tradisi yang turun menurun dalam masyarakat kita, ya.

Produk Baru Sleek Baby: Telon Oil

Awal saya mengenal Sleek Baby, adalah ketika menemukan krim untuk mengatasi ruam popok yang pernah diderita Zril saat berusia 2 bulanan. Sleek Baby lalu jadi sahabat terbaik karena ternyata memiliki banyak produk yang tak hanya bisa melindungi dan menjaga kebersihan, tapi juga bantu meningkatkan daya tahan tubuh si kecil. Nah Sleek Baby Telon Oil ini salah satunya. Andalan banget, deh! Zril tak hanya tetap hangat tetapi juga bisa  terhindar dari perut kembung.

Oiya, telon itu diambil dari bahasa jawa yang berarti tiga, loh. Sebab minyak telon memang terdiri dari campuran 3 minyak yang kaya manfaat, yakni minyak kayu putih, minyak adas dan juga minyak kelapa. Kalau Sleek Baby Telon Oil itu terdiri dari 60% minyak kelapa, 20% minyak kayu putih dan 20% minyak anisi atau minyak adas manis.

Nah kandungan minyak anisi pada Sleek Baby Telon Oil ini tuh 2 kali lipat lebih banyak dari minyak telon lainnya, loh. Pastinya jadi bisa lebih menghangatkan tubuh si kecil efektif melancarkan aliran pernapasan dan mencegah kembung loh. Sleek Baby Telon Oil memang pilihan terbaik untuk si kecil terutama di
1000 Hari Pertama Kehidupannya.



 #SleekBaby #BersamaMelindungi #SleekBabyTelonOil
#PerlengkapanBayi #ProdukBayi #MinyakTelon #MengatasiKembung