Bila di Batam ada Patung Dewi Kwan Im terbesar, ada Patung Budha Tidur di Mojokerto.
Tak tanggung-tanggung, patung berwarna keemasan ini bahkan menempati posisi terbesar ke-3 di dunia loh. Jadi tidak perlu jauh-jauh ke Thailand atau Nepal untuk melihatnya, cukup sediakan waktu ke daerah Trowulan - Mojokerto yang juga kaya akan situs peninggalan Mojopahit ini.
Jangan mau kalah dengan kami (Ayah, Ibun dan Zril) yang telah mengunjunginya, ya Temans. Letak Patung Buddha Tidur (Sleeping Budha) berada di Kompleks Maha Vihara Mojopahit, tepatnya di jalan Candi Brahu Gang I, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Bagi kalian yang belum pernah menginjakkan kaki di Jawa Timur, tidak perlu cemas sebab lokasinya yang berada di lintas Surabaya-Mojokerto-Jombang ini sangat mudah dijangkau. Cari saja plakat besar di tepi jalan bertuliskan Maha Vihara Mojopahit, ada penunjuk jalan yang jelas dan masuknya ke lokasi hanya sekitar 200 meter dari jalan raya.
Sepertinya warga Desa Bejijong sangat menjaga salah satu aset wisata Kabupaten Mojokerto ini. Daerah sekitar Maha Vihara Mojopahit sangatlah bersih nan asri. Ada banyak tanaman hijau yang di letakkan di pekarangan rumah. Bahkan beberapa rumah penduduk berbentuk unik khas zaman Majapahit.
Meski berada di dalam perkampungan, pengunjung yang ingin menikmati keindahan Patung Budha Tidur di areal Maha Vihara Mojopahit sangatlah banyak. Non Buddhis boleh mengunjunginya antara pukul 07.30 hingga 17.00 di tiap harinya. Saran saya, bila tujuannya untuk memburu jepretan yang indah, sangat disarankan datang selain hari libur. Harga tiket masuknya Rp 3.000,- per orang.
Di bagian depan Maha Vihara Mojopahit ialah gedung Sasono Bhakti. Dengan banyak patung budha aneka gerakan yang tidak saya mengerti artinya, saya merasa bahwa di sinilah tempat ibadah penganut Budha. Mohon jangan berisik, ya. Hormati tempat ibadah agama lain. Jaga ketenangan dan kebersihan, tunjukkan toleransi sebagai warga negara yang baik. Oke sip? Siap!
Mencari dimana Patung Budha Tidur? Sabar... Langkahkan kaki beberapa meter lagi ke arah kiri. Pepohonan rindang dengan penataan taman yang cantik membuat suasana hati membaik, jalan kaki terasa begitu singkat. Ah ya... Sudah tampakkah warna emasnya?
Di tahun 1993, ada pemahat patung profesional yang asli Trowulan bernam YM Viryanadi Maha Tera yang membuat Patung Budha Tidur sebagai gambaran Buddha Siddharta Gautama. Dicat emas mengkilat. Dibuat dengan posisi berbaring menghadap sisi kanan, kepala bersandar di atas bantal yang disangga lengan kanan. Ini penggambaran wafatnya Budha Gautama dalam kondisi tidur. Juga dibuat menghadap ke arah selatan, kiblat umat Buddha.
Patung ini besar sekali dengan ukuran panjang lebih dari 22 meter, lebar 6 meter, dan tingginya 4,5 meter. Wow! Bahannya dari beton, sungguh kokoh nan kuat. Tercatat dalam rekor MURI sebagai patung Budha terbesar di Indonesia.
Di bagian bawah Patung Budha Tidur, ada tempat meditasi bagi umat Buddha. Di situ juga ada banyak relief penggambaran kehidupan Budha Gautama, hukum karmapala, dan hukum tumimbal lahir. Demi menjaga kesakralannya, dibuatlah pagar pembatas bagi yang ingin mengabadikannya dalam jepretan kamera.
Di sekitar patung ada kolam ikan. Pengunjung bisa memberi makan ikan dengan membelinya seharga Rp 2.000,- yang dijual di seberang patung, dekat toilet. Ikannya besar-besar, sejenis ikan nila dan mujair. Seru sekali melihat mereka berebut pakan yang kita beri.
Di samping kolam ikan, ada kolam teratai. Kolam teratai ini sendiri merupakan perlambang kehidupan serta ajaran Sang Budha. Di dalamnya juga ada banyak ikan. Namun spot ini tidak terlalu banyak dikunjungi.
Di sampingnya lagi ada penjual pernak-pernik. Kalau mau membeli oleh-oleh entah itu baju bergambar Patung Budha Tidur, gantungan kunci, topi, kalung dan sebagainya, bisa dibeli di sini. Tawar saja agar mendapat harga semurah-murahnya.
Di sampingnya lagi, ada areal taman yang bisa Temans jelajahi. Tersedia banyak gazebo dan tempat duduk-duduk, jadi bisa istirahat juga di sini. Biasanya pengunjung membawa bekal dari rumah dan dimakan bersama-sama di areal ini, rasanya seperti piknik. Ingat, tetap jaga kebersihan ya. Banyak tong sampah yang disediakan, kok.
Bagi yang belum pernah ke Borobudur, bisa melihat versi mininya di tengah taman di areal Maha Vihara Mojopahit.
Banyak pula patung Dewi Kwan Im.
Ada juga Patung Budha putih. Ada Patung Budha Empat Wajah, 'seakan' melindungi di 4 arah penjuru mata angin. Dan belakang bedung Sasono Bakti, ada relief yang terukir menceritakan Sang Buddha Gautama sedang mengamalkan ajarannya.
Terima kasih sudah ikut jalan-jalan bersama kami. Nantikan cerita kami selanjutnya ya, Temans!
Daaaaaa...!
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca ^^
Tolong berkomentar dengan sopan yaaa... Maaf kalau ada yang belum terjawab :*