Kutu kucing menjadi hal biasa yang ditemui oleh para pemilik kucing. Bagi saya yang pernah memelihara hingga puluhan ekor kucing, berurusan dengan kutu kucing malah menjadi hal seru nan menyenangkan.
Kegiatan ini menjadi salah satu pengisi luang ketika menghabiskan waktu bersama kucing tersayang. Bahkan saat bertemu kucing liar pun, hal pertama yang saya lakukan ialah mengecek adakah kutu kucing di bulunya.
Kegiatan ini menjadi salah satu pengisi luang ketika menghabiskan waktu bersama kucing tersayang. Bahkan saat bertemu kucing liar pun, hal pertama yang saya lakukan ialah mengecek adakah kutu kucing di bulunya.
Nama latin kutu kucing adalah Ctenocephalides felis. Hewan kecil berwarna hitam ini merupakan parasit eksternal. Biasa ada di bulu kucing, bentuk kutu kucing berbeda dengan kutu rambut manusia. Ukurannya cenderung lebih besar, dengan badan sedikit lebih keras berwarna hitam legam. Itulah kenapa jadi lebih mudah menemukan kutu kucing dibandingkan kutu rambut manusia. Apalagi bila bulu kucingnya berwarna putih.
Kutu kucing tidak bisa terbang karena tidak memiliki sayap, tetapi kutu kucing mampu melompat lebih jauh dari panjang tubuhnya sendiri. Panjang tubuh kutu kucing sekitar 3 mm, sedangkan kemampuan melompatnya secara vertikal sekitar 6 inci dan 13 inci secara horizontal. Ini juga menjadi alasan mengapa kutu kucing tidak hanya membuat kucing merasa gatal, tapi juga empunya kucing bisa saja tergigit oleh parasit ini. Kutu kucing bisa melompat ke tubuh manusia, menggigit area kaki tapi tak bisa tinggal dan hidup di rambut manusia.
Kutu yang mampu melompat dan berpindah melalui perantara manusia juga menjadi alasan mengapa seekor kucing rumahan bisa memiliki kutu kucing. Mungkin saat di luar rumah, pemilik kucing iseng dekat-dekat kucing liar berkutu hingga mengelusnya. Nah saat itulah seekor kutu kucing melompat dan menumpang melalui pakaian atau sepatu manusia, dengan kekuatan melompatnya yang super. Begitu empunya kucing sampai rumah, kutu tersebut berpindah ke inang yang baru: bulu kucing rumahan.
Tidak hanya pada manusia, tikus juga bisa menjadi tumpangan kutu kucing untuk berpindah tempat. Tikus yang suka berkeliaran di dalam rumah secara sembunyi-sembunyi dengan gesitnya menyebarkan kutu pada tubuhnya ke hewan peliharaan seperti kucing rumahan. Bukan berarti kutu kucing hanya menyebar dari tempat atau suatu yang kotor, di tempat praktek dokter hewan pun ternyata juga bisa jadi sarana parasit yang satu ini. Sebersih apapun tempat dokter hewan, kutu selalu bisa bersembunyi dan langsung berpindah ke inang yang baru saat ada kucing yang datang untuk divaksinasi atau hanya sekedar diperiksa sang dokter hewan.
Namanya saja parasit, kutu kucing tidak perlu waktu lama untuk berkembang biak menjadi ribuan ekor. Hal ini bisa menyebabkan gangguan nyata dan bukan fatamorgana bagi saya dan sang kucing meong. Karena itu begitu tahu ada kutu kucing, biasanya terlihat di area leher dan bagian bawah kucing saat asyik mengelusnya, kutu kucing harus segera diberantas. Nah... ada beberapa cara yang biasa dilakukan pemilik kucing bila mendapati kutu kucing pada hewan peliharaannya. Di antaranya:
- Menyisir kucing dari kepala hingga ekor menggunakan sisir kutu kucing. Dengan begitu bisa memastikan bulu bebas dari kutu dewasa dan telur kutu karena menyangkut di sisir dan dapat dengan mudah dibersihkan.
- Rajin memandikan kucing dengan semprotan atau shampo kutu kucing. Tapi ini hanya efektif saat digunakan, sayangnya tidak dapat membunuh kutu kucing yang berada di sekitar kucing dan bisa kembali menjangkiti kucing.
- Diberikan salep kutu kucing, caranya dengan mengoleskan di area yang sering ada kutunya. Sayangnya kucing yang dikenal sebagai hewan pecinta kebersihan, suka menjilat salep sehingga jadi kurang efektif.
- Bubuk kutu kucing merupakan pilihan cara menghilangkan kutu kucing, caranya dengan menaburkannya ke seluruh tubuh kucing. Tentu saja hal ini bisa membuat rumah kotor karena serbuknya dimana-mana dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan bila terhirup atau tertelan manusia.
- Penggunaan kalung kutu kucing bisa juga jadi alternatif. Walau katanya hanya bisa digunakan untuk menumpas kutu kucing di area leher kucing, sayangnya ada efek samping berupa kucing kita bisa kehilangan rambut dan iritasi kulit.
- Obat kutu kucing yang bisa dikonsumsi kucing dapat ditemukan dapat bentuk cairan, pil, atau tablet. Cara kerjanya dengan membunuh kutu kucing saat kutu menggigit kucing peliharaan. Karena obat kutu kucing hanya berefek dalam waktu 30 menit, dirasa kurang efektif.
- Selalu jaga keberhasilan dengan menghisap debu di karpet, sofa dan apa pun di sekitar tempat kucing dengan penyedot debu. Pastikan kantong hampa udara dari penyedot debu langsung dibersihkan agar tidak akan ada kutu yang masih hidup dapat melarikan diri menempel di bulu kucing lagi. Bersihkan juga tempat tidur, tempat pakan dan mainan kucing dengan sabun lalu dikeringkan di bawah sinar matahari.
- Rajin memandikan kucing dengan semprotan atau shampo kutu kucing. Tapi ini hanya efektif saat digunakan, sayangnya tidak dapat membunuh kutu kucing yang berada di sekitar kucing dan bisa kembali menjangkiti kucing.
- Diberikan salep kutu kucing, caranya dengan mengoleskan di area yang sering ada kutunya. Sayangnya kucing yang dikenal sebagai hewan pecinta kebersihan, suka menjilat salep sehingga jadi kurang efektif.
- Bubuk kutu kucing merupakan pilihan cara menghilangkan kutu kucing, caranya dengan menaburkannya ke seluruh tubuh kucing. Tentu saja hal ini bisa membuat rumah kotor karena serbuknya dimana-mana dan dapat menimbulkan gangguan kesehatan bila terhirup atau tertelan manusia.
- Penggunaan kalung kutu kucing bisa juga jadi alternatif. Walau katanya hanya bisa digunakan untuk menumpas kutu kucing di area leher kucing, sayangnya ada efek samping berupa kucing kita bisa kehilangan rambut dan iritasi kulit.
- Obat kutu kucing yang bisa dikonsumsi kucing dapat ditemukan dapat bentuk cairan, pil, atau tablet. Cara kerjanya dengan membunuh kutu kucing saat kutu menggigit kucing peliharaan. Karena obat kutu kucing hanya berefek dalam waktu 30 menit, dirasa kurang efektif.
- Selalu jaga keberhasilan dengan menghisap debu di karpet, sofa dan apa pun di sekitar tempat kucing dengan penyedot debu. Pastikan kantong hampa udara dari penyedot debu langsung dibersihkan agar tidak akan ada kutu yang masih hidup dapat melarikan diri menempel di bulu kucing lagi. Bersihkan juga tempat tidur, tempat pakan dan mainan kucing dengan sabun lalu dikeringkan di bawah sinar matahari.
Saya sudah mencoba semua cara tersebut tapi menurut saya kutu bisa datang lagi. Jadi cara paling mudah untuk menumpas kutu kucing ialah dengan rajin mengambil kutu kucing secara langsung dengan tangan. Pastikan sudah cuci tangan terlebih dahulu, lalu sambil mengelus kucing, jemari dan mata berkoordinasi mencari dimana sang parasit bersembunyi.
Karena bentuknya yang mudah dikenali, kutu kucing jadi bisa ditemukan. Lari sang kutu kucing yang gesit membuat saya jadi bersemangat mengejar dan mencarinya, lalu setelah ditemukan langsung dibunuh dengan cara digitas. Kalau dibuang saja, kutu kucing bisa lompat dan hidup dengan nyaman kembali di bulu kucing kesayangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca ^^
Tolong berkomentar dengan sopan yaaa... Maaf kalau ada yang belum terjawab :*