Pekerjaan Rumah Tangga Beres dan Sukses Kais Hadiah Lewat Ikut Kuis Berkat Insto Dry Eyes

"Huffft!"

Dulu, saya kira menjadi ibu rumah tangga itu memiliki banyak waktu yang tersisa. Bisa santai-santai seharian di rumah, urus suami dan anak dengan mudahnya. Nyatanya... jangankan untuk selonjoran manja di atas sofa, mengedipkan mata saja lupa. Serius!

Walau jadi ibu rumah tangga, bukan berarti saya tak bisa berkarya. Meski memang saya menanggalkan profesi demi ingin selalu bersama sang buah hati, saya masih ingin punya uang sendiri. Caranya? Meneruskan hobi yang kini berbuah jadi pengais rezeki.

Yang sudah lama mengenal saya yang aktif di media sosial pasti tahu kalau saya suka ikut kuis. Yang saya yakini, pintu rezeki itu ada banyak. Dan rezeki bukan hanya ditunggu, tapi dijemput. Oleh karena itu, tak heran kalau akun media sosial saya ada banyak. Iyah, dan postingan foto-foto saya di instagram itu 90%-nya untuk berlomba menjadi pemenang demi mendapatkan hadiah.

Itulah mengapa di awal saya katakan bahwa berkedip saja tak sempat. Selain mengurus rumah tangga, membantu pekerjaan suami, serta menemani anak bermain, saya juga disibukkan dengan menatap layar smartphone. Lewat benda elektronik inilah saya menjemput rezeki dan menanti dikirim ke rumah kami. Entah itu berupa uang tunai, voucher MAP, dan aneka hadiah lainnya seperti kamera, Tab ataupun smartphone.

Karena memiliki seorang anak lelaki di bawah 3 tahun, saya tak bisa sesukanya mengoperasikan smartphone. Saya baru leluasa memakainya ketika dia terlelap. Seperti tiap pagi usai menyiapkan sarapan untuk suami, saya langsung duduk manis memandangi si layar 5 inch. Scroll instagram, cari-cari siapa tahu ada kuis terbaru, mencatatnya dan langsung ikutan bila waktunya memungkinkan.

Waktu saya di pagi hari untuk mengais rejeki lewat kuis hanyalah 5 jam, maksimal hingga jam 9 pagi, saat si kecil terbangun. Itulah mengapa saya buru-buru menyelesaikan 'berburu' kuis, mata intens menatap layar hingga tak memperdulikan mata kering yang menyerang. Mata memang terasa sepet, pegel dan perih... Namun mau bagaimana lagi, demi jemput rezeki, cyin.

Setelah Zril terbangun, mata saya tak lantas istirahat karena harus memandikan sang anak tersayang. Lalu menyuapi dan mengajaknya bermain di luar. Tak pernah sedetikpun saya melepas pandangan darinya, takut dia yang belum genap 2 tahun itu kenapa-kenapa. Apalagi Zril sukanya main di halaman, dengan banyak debu yang menerpa dan hilir mudiknya kendaraan yang membuat berdebar takut si kecil celaka.

Setelah puas bermain hingga siang, Zril pun tertidur kembali setelah adzan Dhuhur. Di saat inilah saya bisa sedikit mengistirahatkan diri dengan berwudhu lalu beribadah. Setelah itu makan siang, lalu menyibukkan diri berburu hadiah lewat ikut kuis di media sosial. Namanya juga hobi.

Mata saya yang sejatinya minus 3, jangan ditanya lagi bagaimana rasanya. Sepet, sangat tidak nyaman. Tapi mau memejamkan mata itu kok rasanya sayang, bagi saya itu seperti bermalas-malasan dan saya tidak ingin membuang waktu dengan percuma.

Kasihan ya mata saya. Sampai lupa teraliri air mata karena saya jarang mengedipkan mata saat memandang smartphone, kornea mata jadi 'sakit'. Rasanya juga perih, kalau mengaca terlihat jika mara memerah. Terkadang ada sensasi panas di mata, lalu tiba-tiba berair sendiri. Mungkin itu  respon tubuh bila terjadi iritasi pada mata kering.

Bukan hanya badan, mata juga bisa pegel bila banyak dipakai 'bekerja'. Saya baru berhenti menatap smartphone saat penglihatan saya jadi memburam. Berbaring lalu menutup mata, itu yang kemudian saya lakukan. Rasanya lega sekali. Meski ada rasa sakit di mata saat awal kelopak mata menutup, bak ada yang mengganjalnya.

Baru mengistirahatkan diri, adzan Ashar berkumandang dan tak lama Zril pun bangun. Aktivitas saya kembali seperti di pagi hari, yakni memandikan, menyuapi dan menemani Zril bermain. Ditambah bebersih rumah lalu menyiapkan makan malam. Ribetnya jangan ditanya, tapi tetap bahagia. Beginilah tugas seorang ibu.

Sore hari ini suami saya sudah pulang kerja. Tapi agenda kami jadi nonton TV bersama hingga jam tidur tiba. Entah mengapa kalau nonton TV itu membuat mengantuk. Mungkin karena mata sudah terlalu lelah bekerja. Namun meski demikian, saya tak bisa menuruti permintaan sang mata untuk istirahat.

Yap, di malam hari saat Zril terbuai mimpi, saya kembali berkelut dengan gadget. Kali ini tak hanya smartphone, tapi juga netbook. Saya memakainya untuk mengetik demi membuat postingan di blog tercinta yang juga menghasilkan pundi-pundi rupiah. Sampai larut malam kami menghabiskan waktu bersama. Hingga mata benar-benar mengibarkan bendera putih, mata lelah dan memohon pada otak agar menginstruksikan tubuh menjadi off, tidur.

Kegiatan seperti ini, yakni padatnya kegiatan yang memaksa mata terus bekerja hingga membuat mata kering, berlangsung cukup lama. Hingga minggu kemarin, suami pulang dengan membawa kabar mengejutkan: rekan sekerjanya terkena infeksi mata. Padahal kerjanya di dalam ruangan ber-AC, duduk manis menatap komputer.

Suami saya ialah perawat yang ditempatkan di pabrik. Kata beliau, berada di ruangan ber-AC terlalu lama dengan mata yang terus bekerja lebih dari 8 jam menatap layar komputer bisa menyebabkan mata jadi perih dan pegel. Itu tanda-tanda dari mata kering. Kalau dibiarkan dan tak mendapat penanganan, bisa terjadi peradangan di permukaan mata. Tandanya dengan munculnya jaringan parut pada kornea atau bahkan bisa terjadi infeksi bakteri.

Hiii!

Saya bergidik ngeri. Suami yang tahu kalau saya juga 'nakal' sering membiarkan mata kering, mengingatkan agar sering-sering kedipin mata. Atau yang lebih aman, diberi pelumas mata untuk mengatasi kekeringan mata dengan INSTO DRY EYES. Yang mengejutkan, ternyata beliau sudah membelinya untuk saya loh. Belinya di minimarket sebelah pabrik, romantis kan.

Kata suami, INSTO DRY EYES ini aman. Kandungan zat aktif Hidroxyprophylmethyl selulose dan Benzalkonium Chloride bisa membantu mengatasi gejala kekeringan pada mata. INSTO DRY EYES ini seperti air mata, berefek pelumas sehingga kekeringan mata dapat diatasi. Cara pakainya mudah, tinggal diteteskan 1-2 tetes maksimal 3 kali sehari.

Suami juga mengingatkan kalau terasa mata sepet, mata pegel, dan mata perih...jangan dikucek! Sebab bisa saja tangan kotor, kaya akan kuman atau bakteri, lalu masuk mata dan membuat infeksi. Selain itu mengucek mata juga bisa merobek atau menggores kornea sehingga merusak kemampuan untuk melihat. Pun menambah lingkaran mata karena kebiasan mengucek mata juga dapat menghancurkan pembuluh darah di area mata.