Pinjam uang online ke aplikasi fintech memang
mudah, tapi bukan berarti otomatis terjamin keamanannya. Berbeda dengan
perbankan yang sudah established dan memiliki regulasi yang jelas. Oleh
karena itu, pinjaman uang ke bank prosesnya lebih rumit dan lama dibandingkan
pinjaman uang ke fintech yang bisa sehari cair.
Boleh-boleh aja pakai jasa fintech pinjaman online, tapi kunci utamanya adalah kewaspadaan dan ketelitian kita sebagai calon nasabah. Bukan hanya dari sisi mudahnya atau dana cair dalam waktu cepat, tapi keamanan data pribadi juga penting agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan di kemudian hari.
Terlebih
lagi, di era digital seperti sekarang, mendapatkan aneka informasi sudah sangat
mudah, termasuk informasi soal fintech. Bisa dari forum, review aplikasi di
Google Play Store atau App Store, hingga berbagai berita di media online. Jadi,
tidak ada alasan lagi untuk abai melakukan riset dan mencari informasi
sebanyak-banyaknya sebelum menggunakan fintech.
Apabila
saat ini kamu sedang berniat pinjam dana dari fintech, ada tiga hal mendasar
yang perlu kamu waspadai, yaitu:
Legalitas
& kredibilitas fintech pinjam online
Yang
dimaksud dengan legalitas sebuah fintech adalah perusahaan fintech tersebut
sudah memiliki izin untuk beroperasi di Indonesia, serta sudah terdaftar
sebagai fintech legal di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Per Desember 2018, ada
total 88 fintech legal yang sudah terdaftar di bawah naungan OJK. Kamu bisa
dengan mudah mengecek fintech apa saja yang ada dalam daftar tersebut di dalam
situs resmi OJK. Apabila fintech pilihanmu tidak ada dalam daftar tersebut atau
bahkan tidak memiliki nama perusahaan serta alamat yang jelas. Jangan ragu
untuk cari alternatif fintech lainnya.
Sementara
yang dimaksud dengan kredibilitas fintech adalah meliputi berbagai informasi
terkait alur transaksi keuangan di fintech tersebut, transparansi simulasi dan
perjanjian pinjaman, profil fintech, dan termasuk juga review atau pengalaman
orang lain ketika menggunakan fintech yang bersangkutan. Dari poin-poin inilah
kamu bisa menilai apakah fintech tersebut cukup terpercaya atau kredibel
digunakan atau tidak.
Sebuah
fintech yang kredibel umumnya akan menampilkan berbagai informasi secara detail
pada situs atau aplikasinya. Mulai dari informasi perusahaan, alamat, izin dari
OJK, nomor kontak atau layanan pelanggan yang bisa dihubungi, cara daftar dan
pinjam, kebijakan privasi serta kebijakan keamanan. Salah satu contohnya adalah
Kredivo.
Kebijakan
privasi dan jaminan keamanan data nasabah
Ketika
memutuskan untuk daftar dan pinjam uang ke fintech, kamu sudah pasti akan
mengunggah berbagai dokumen persyaratan yang dibutuhkan, seperti KTP, slip
gaji, kartu keluarga, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dokumen-dokumen ini
sifatnya sangat rahasia. Jadi, sudah jadi tugas fintech-lah untuk menyediakan
teknologi yang aman untuk menampung data-data tersebut serta memiliki kebijakan
privasi khusus tentang bagaimana cara fintech tersebut memperlakukan data
nasabahnya.
Beberapa
waktu lalu sempat heboh kasus fintech yang mencantumkan dalam kebijakan
privasinya bahwa fintech tersebut akan menyewakan atau mendistribusikan data
nasabah ke pihak ketiga apabila diperlukan. Sayangnya, tidak semua orang mau
repot-repot meluangkan waktu membaca kebijakan privasi yang jumlahnya banyak
dan panjang tersebut di situs atau aplikasi fintech. Sebagian orang baru sadar
dengan kebijakan tersebut apabila sudah muncul masalah yang menimbulkan
kerugian, seperti pencurian atau penyalahgunaan data. Padahal, hal tersebut
bisa dicegah kalau dari awal nasabah sudah jeli dan kritis terhadap kebijakan
keamanan data.
Tingkat
suku bunga, biaya denda keterlambatan, dan biaya admin
Poin
terakhir yang sangat penting dan perlu diwaspadai dari fintech adalah tingkat
suku bunga dan berbagai biaya yang menyertai pinjaman. Suku bunga, biaya
keterlambatan, serta biaya provisi akan sangat memengaruhi jumlah pinjaman dan
angsuran bulanan yang perlu kamu bayar. Segala informasi yang terkait dengan
suku bunga dan aneka biaya ini wajib hukumnya untuk diketahui di awal sebelum
pengajuan pinjaman.
Apabila
fintech pilihanmu tidak bisa memberikan informasi yang transparan terkait suku
bunga dan biaya lain yang menyertai pinjaman, maka kamu patut curiga dan
sebaiknya tidak melanjutkan proses pengajuan. Sebab, dikhawatirkan, di kemudian
hari, tingkat suku bunga akan berubah-ubah tanpa pemberitahuan dan muncul
biaya-biaya tersembunyi yang akan menambah beban utangmu.
Untuk
saat ini, fintech yang punya tingkat suku bunga pinjaman yang paling rendah
adalah Kredivo. Hanya 2,95% per bulan dengan pilihan tenor angsuran pinjaman
mulai dari 30 hari untuk pinjaman mini dan 3 bulan atau 6 bulan untuk pinjaman
jumbo. Sementara fintech lainnya menerapkan suku bunga harian sebesar 1% yang
kalau ditotal per bulan bisa mencapai sebesar 30% hanya untuk bunganya saja.
Untuk
limit kredit, maksimal yang bisa diberikan Kredivo kepada nasabah atau
penggunanya bisa mencapai hingga Rp 30 juta. Limit kredit ini berbentuk
nontunai yang bisa digunakan juga untuk belanja cicilan di merchant online
rekanan Kredivo seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, Shopee, dan masih banyak
lagi yang lainnya. Hanya dengan minimal pembelanjaan Rp 1 juta, kamu sudah bisa
cicil pakai Kredivo dengan opsi tenor 3/6/12 bulan dan suku bunga sebesar 2,95%
per bulan. Kalau butuh pinjaman, kamu hanya tinggal mencairkan limit yang ada
di akun Kredivo-mu menjadi pinjaman tunai lewat fitur yang tersedia di aplikasi
Kredivo.
Bagi
kamu yang sudah berusia minimum 18 tahun, punya penghasilan tetap per bulan
minimal Rp 3 juta, dan berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan,
Palembang, Semarang, Bali, Yogyakarta, Solo, Malang, Makassar, Cirebon, atau
Sukabumi, kamu sudah memenuhi persyaratan untuk bisa daftar akun Kredivo.
Untuk
daftar, download aplikasi Kredivo di Google Play Store atau App Store. Yang
paling menarik, lewat aplikasi Kredivo, kamu juga bisa melakukan pembelian
pulsa, paket data, token PLN, tiket pesawat rute domestik ataupun
internasional, dan pembayaran BPJS, PDAM, hingga telepon pascabayar langsung
dengan menggunakan limit kredit yang kamu punya di akun Kredivo-mu.
makasih nih sharingnya, hrs benar2 hati2 ya, krn kita gak ketemu orangnya
BalasHapusPernah nyaris terjebak pinjam ke fintech. Pas lihat nilai pinjaman yang disetujui, lalu dihitung-hitung berapa yang harus dikembalikan, langsung balik kanan. Bunganya besar sekali.
BalasHapusKemarin pas pengen beli barang elektronik baru di lazada juga ada tawaran buat pakai kredivo, tapi belum saya klik sampai sekarang. masih ragu-ragu
Aku pernah dengar ada orang pinjam online trus pas gak bayar seluruh kontak telponnya dikirimin message jadi kaya dibuat malu gitu.
BalasHapusMemang enak sih kalau ada kebutuhan pinjam onlin epraktis & cepat ya tapi harus berhati-hati juga.
Alhamdulillah dapet ilmu soal pinjaman berbasis online
BalasHapusbelum pernah sama sekali pinjam online, dan semoga jangan
Lebih enakan kalo ketemu langsung kali ya, heheheh tapi nggak papa sih buat yang penasaran
makasih mba sharingnya
Kalaupun memang sudah kepepet banget dan solusinya cuma melakukan pinjmana berbasis online memang harus hati - hati juga dan benar2 mencari partner yang kredibel ya :)
BalasHapusMemang banyak banget mba pinjaman online dan sebagai peminjam harus jeli entah dari kebijakan privasi maupun suku bunga.
BalasHapusSekarang semua harus serba cek dan ricek emang Mbak. Jangan sampe malah masuk ke lubang tikus. OJK sebenarnya sudah menjamin semua kan, cuma kita emang harus sering-sering cek aja. Tapi kalau bisa sih, dalam hidup mah menghindari utang kalau aku mah. Susah bayarnya, hihihi.
BalasHapusIni tu bener2 menjebak klo kata aku. Sering banget tuh dapet sms nawarin pinjam uang online. Kasian untuk mereka yang memang lg butuh pinjaman dan tergiur sama pinjaman online ini.
BalasHapusAku trauma sendiri klo lihat ada orang yang terjerat pinjaman online dan ga mampu bayar. Walaupun belum pernah merasakan langsung, tapi ngeri lihat beberapa teman sampe stress karena merasa "diteror". Semoga kita lebih bijak mengatur keuangan ya harus punya tabungan, jadi ga perlu cari pinjaman ketika butuh.
BalasHapusSekarang menjamur aplikasi pinjaman online ini ya dan seram lihat banyak yang terjerat hutang dan diteror, harus lebih hati-hati memilih yang resmi dan kredibel..
BalasHapuskebijakan privasi tuh panjang lebar, tulisannya kecil-kecil. Aku pun malas bacanya padahal penting yaa. Jangan sampai kayak kejadian di atas, data bisa diperdagangkan.
BalasHapusKadang saking buru2 butuh uang, orang langsung cari yg mau minjemin aja deh. Cari cepet. Padahal penting buat cek legalitas dan apakah kredibel atau nggak yaa mbaa
BalasHapusHarus waspada banget emang kalau mau nyari pinjaman, karena zaman sekarang tuh mau minjem2 gitu gampang yah
BalasHapusAku pernah dapet tawaran pinjaman online, cuma aku tolak. Ada hal hal yang masih aku takutkan ketika pinjam via online. Harus waspada dan banyak baca informasi ya
BalasHapusHooh serem kalau pinjaman online ini... Karena bunganya sangat gede banget.. Mending nurunin gaya hidup drpd ngutang
BalasHapusAku kalau ada yg nawarin pinjaman juga lihat2 dulu gimana perusahaan dan lainnya. Kudu jelas biar kita gak krna zonk
BalasHapusBener banget, apalagi sekarang pinjaman online meruyak banget dan sangat mudah. Jangan main tergiur, tapi pelajari dulu ya bunga,legalitas dllnya
BalasHapusKudu hati" banget emang sama pinjaman online. Apalagi lihat berita di TV itu yg dampak Dari pinjaman online sangat mengerikan. Kudu pinter dan cek sebelum meminjam
BalasHapusRasanya jaman sekarang jadi serba mudah gini yaa...
BalasHapusMemudahkan sekaligus menyeramkan bagi yang tidak disiplin dan perhitungan.
Akhir-akhir ini banyak sekali motif pinjaman online ya .ada yyang lewat sms, macam2. Serem jadinya kalau sempat data kita dipakai orang
BalasHapusAku sering nih dapat sms dari akun peminjaman online sambil nyebutin nama org yg kukenal untuk cepet bayar hutang. Duuh berarti nomor hapeku dicatut ya jadi penjamin huhuhihu
BalasHapusIyak banget nih
BalasHapuskudu selektif buat siapapun yg mau ngajukan PinJol
--bukanbocahbiasa(dot)com--