Paxel, sang Jasa Pengiriman Beretika yang Sigap Antarkan Kebaikan

“Paket!”

Satu kata yang diteriakkan nyaring ini selalu membuat hati buncah bahagia. Lekas saya membuka pintu dan menyambut ‘Mas Kurir’, demikian saya menyebut sang pengantar barang, dengan senyum merekah. Paketan yang datang bukan hanya berupa barang belanjaan online, seringkali malah hadiah dari kuis yang saya ikuti di media sosial. Dulu semasa saya masih dijuluki ‘Ratu Kuis’, hampir setiap hari beragam ekspedisi pengiriman mampir ke rumah mengantar hadiah. Kini sudah tak seberapa, hanya beberapa kali saja dalam sebulan. Alhamdulillah, masih dapat berkah gratisan. Hehe.

Karena banyaknya ekspedisi pengiriman yang langsung berhubungan dengan saya inilah, yang membuat jadi pintar memilah mana jasa kirim paket terbaik.  Tidak hanya di proses pengirimannya, namun juga cara menyampaikannya pada alamat tujuan. Meski terdengar sepele, sesungguhnya lontaran ujaran, “Paket!” yang begitu keras di siang hari itu cukup mengganggu. Meski mungkin karena Mas Kurir terburu-buru akan antar ke alamat tujuan lainnya, bagi yang tak biasa berhadapan dengannya akan langsung mencap, “Gak sopan!”

Perlunya Etika dan Sikap Sopan Santun dalam Bekerja

Temans, ada yang tahu PMP tidak? Ini singkatan dari Pendidikan Moral Pancasila, sebuah mata pelajaran di bangku sekolah sebelum Pendidikan Kewarganegaraan muncul. Saat sekolah bukan saya yang mendapatkan mata pelajaran PMP karena nama dan kurikulumnya berganti, melainkan kakak-kakak sepupu. Dari mereka saya mendapat buku-bukunya dan mempelajarinya sendiri. Dan mungkin karena itulah sampai sekarang saya memegang prinsip untuk selalu beretika dan bertingkah sopan.

Misalnya mengetuk pintu dan ucapkan salam tanpa terlalu kencang karena dikhawatirkan mengganggu. Bila tidak jua dibuka, langsung hubungi lewat telepon dan mengabarkan bahwa sudah ada di depan rumah. Cara ini lebih praktis daripada mengetuk pintu keras-keras, berteriak, mengintip ke dalam rumah dan memutari rumah mencari keberadaan sang empunya rumah. Juga berusaha selalu mengucapkan 3 kata ajaib; maaf bila memiliki salah, tolong bila meminta bantuan, dan terima kasih bila merasa telah terbantu.

Saya pikir, bila kita semua punya prinsip demikian pasti dunia akan jauh lebih indah. Terutama dalam bekerja, tidak peduli profesi apa yang disandang tapi bila berhadapan dengan orang lain dan mampu bersikap baik maka segalanya jadi lebih berkesan. Termasuk pada kurir ekspedisi pengiriman. Andai sikapnya memiliki etika yang baik, tentu pihak pengirim dan penerima paket kiriman akan senang. Mereka tidak akan memiliki rasa kapok dan kembali memakai jasa pengiriman tersebut.

Sayangnya mungkin karena pendidikan para Mas Kurir kurang sehingga belum mengerti tentang pentingnya etika dan sopan santun, profesi ini kemudian dipandang sebelah mata. Mereka diremehkan karena dianggap kerjanya hanya antar-antar barang. Padahal sesungguhnya justru karena pekerjaan mereka demikian, merekalah pahlawan di bidang jasa pengiriman.

Andai mereka tak ada, siapa yang bisa mendatangkan tas-tas keren dari Batam lalu menjualnya lagi di wilayah Jawa? Andai mereka tak ada, siapa yang mengirimkan kerupuk Palembang langsung ke rumah saya di Sidoarjo? Andai mereka tak ada, siapa yang antarkan hadiah-hadiah saya dari menang kuis? Merekalah sang pembawa kebahagiaan, karena pihak penerima menantikannya dengan gembira.

Berkenalan dengan Paxel yang bisa #AntarkanKebaikan

Temans, pada Kamis, 14 Februari 201g lalu, saya menghadiri Paxel Opening Surabaya di Satu Atap Co-working Surabaya. Mungkin ada yang belum mengenal Paxel, ya. Dengan tagline Make First Move, jasa pengiriman ini berprinsip untuk menjadi yang pertama melayani, berkontribusi, memberikan solusi dan mengerti kebutuhan kita dalam bidang layanan jasa pengiriman. Asal katanya dari akronim Pax yakni packages or people dan El yakni acc[el]erate or begin tomove quickly. Maksudnya Paxel ini menjadi paket barang yang cepat ‘bergerak’ atau sampai di tempat tujuan.

Mas Kurir di Paxel dipangggil dengan sebutan Happiness Hero. Kerjanya mengirim barang dengan baik dan penuh perhatian,tidak sembarangan main lempar karena tahu apa yang dibawanya adalah amanah. Hero ingin konsumennya senang, dengan niat mengantarkan kebaikan dengan servis yang memuaskan. Itulah mengapa di Paxel apabila barang kiriman sampai melebihi jadwal, maka ongkos pembayaran akan dikembaikan ke saldo Paxel. Pun bila barang rusak, akan ada kompensasinya.

Untuk bisa menggunakan Paxel, kita harus mengunduh aplikasinya terlebih dahulu. Nah pada kode refferal, masukkan : arthaamalia dan dapatkan saldo Rp 100.000,-. Saldo Paxel ini bisa langsung kita gunakan untuk kirim paket. Tujuan Paxel memberikan saldo sebesar itu agar kita yang mengunduh dan menggunakannya bisa mulai ikut bantu antarkan kebaikan dengan modal saldo yang dipunya. Karena kebaikan itu sifatnya menyebar, kalau kita baik maka orang lain akan baik dan ikut menyebarluaskan kebaikan tersebut ke orang lainnya lagi.

Keunggulan Paxel dibandingkan Jasa Pengiriman lainnya

1. Sameday Service

Yap, Temans tidak salah baca. Paxel memberi batas  jam sampai untuk pick up sebelum jam 1 siang. Solusi nih untuk order frozen food. Bila biasanya kita diribetkan aturan ini itu saat menggunakan logistik lainnya, di Paxel malah bisa banget. Karena prinsipnya sameday, bisa delivery frozen food tidak akan rusak, kan. Hebatnya lagi, bila kiriman terlambat diantar karena faktor kendala di jalan,saldonya akan dikembalikan oleh Paxel.

2. Your Package, Your Rules

Dulu semasa saya masih jualan online, saya pernah memakai jasa logistik lain yang jam pengambilan barang oleh Mas Kurir bisa saya tentukan sendiri. Sayangnya opsi terbatas dan terkadang tidak diambil sesuai jadwal. Parahnya Mas Kurir pernah muncul tiba-tiba, tanpa pemberitahuan eh sudah ada di depan pintu. Padahal saya sedang tidak ada di rumah.

Hal ini tidak akan terjadi bila pakai Paxel. Ada opsi kapan mau kiriman barang bisa diambil Hero. Mau hari ini jam  pagi atau besok jam 6 sore, bisa diatur lewat penjadwalan. Nanti juga ada notifikasi bahwa Hero sedang ada di jalan menuju tempat pengambilan paketan. Bisa dilacak via google map, loh. Semua jeas dan rinci di aplikasi Paxel. Selain itu, biasanya Hero juga akan telepon dulu untuk memastikan apakah kiriman sudah siap diambil.

Begitupun untuk jadwal sampainya. Memang secara otomatis akan sampai sebelum  jam. Namun bila penerima sedang tidak ada di rumah, pengirim bisa menjadwalkan kembali. Tidak ada batas sampai kapan, asal ada kabar mau dikirim ke penerima seminggu lagi pun tidak masalah. Hero juga akan menelepon sang penerima, bertanya apakah bisa menerima kiriman sesuai jadwal. Apabila tidak bisa, maka bisa dijadwalkan kembali.

Seperti apa yang saya alami. Saya yang kebetulan ada di area jangkauan Paxel di Surabaya, mengirim surat untuk Alex, teman saya di Jakarta pada Kamis jam 4 sore. Karena sudah lebih jam 1 siang, maka sameday tidak bisa dipakai. Jadilah saya jadwalkan dikirim ke alamat Jakarta pada Jumat jam  malam. Ternyata saat ditelepon Hero, Alex bilang bahwa dia tidak ada di alamat tujuan hingga Senin. Hero lalu bertanya apa bisa Senin saja diantar, dan Alex setuju. Ah senangnya. Dengan demikian bisa dipastikan menggunakan Paxel, semua kiriman akan sampai pada tujuan.

3. Pick Up and Smart Loacker

Karena menggunakan penjadwalan yang sistematis, pengambilan kiriman barang oleh Hero Paxel tidak akan terlambat. Pun karena selalu ada pemberitahuan di aplikasi, jadi lebih mudah untuk bertemu dengan Hero. Dengan sapa dan salam, Hero yang menemui saya memperkenalkan dirinya. Lalu saya memberikan surat yang hendak diantar, Hero sigap melakukan pengukuran untuk memastikan memang masuk dalam small size sesuai besar paket yang saya pilih di aplikasi.

Setelah itu, Hero mengecek kembali alamat dan mencetak label alamat memakai alatnya yang tergantung di pinggang. Kemudian Hero meminta izin bolehkan surat tersebut dilapisi dengan plastik Paxel agar jauh lebih aman dan terjaga dari air dan kelembaban lainnya. Saya pun setuju, lalu surat dibungkus plastik ungu. Sebuah alat kembali dikeluarkan, kali ini fungsinya untuk meminta tanda tangan saya. Lalu saya juga difoto, memastikan benar saya yang mengirim beserta surat yang dikirim. Wah … transparan sekali prosesnya. Setelah mengucap terima kasih, Hero pergi. Saya lalu memantau status kiriman lewat aplikasi.

Tidak hanya foto pengirimnya, di aplikasi Hero juga ada foto siapa penerima kiriman beserta tanda tangan. Ini yang saya alami saat mengirim paket baju untuk Om yang beralamat di Kota Surabaya. Dengan cara ini jadi tidka bingung lagi pada siapa paketan diterima. Menyenangkan sekali ya memakai Paxel. Dan kalaupun penerima di alamat tujuan tidak ada, akan disimpan di loker Paxel. Dijamin tidak akan hilang dan pasti sampai ke penerima.

Demikian pengalaman seru saya memakai Paxel. Sama sekali tidak ada ruginya. Apalagi pihak Paxel begitu terbuka dan mau menghubungi terlebih dahulu untuk memastikan pengiriman apabila ada gangguan. Seperti apa yang saya alami saat mengirim surat ke Jakarta, pihak Paxel menelepon apakah tidak apa-apa sampainya lebih dari  jam karena sudah melebihi jam pick up, yakni lewat jam 1 siang. Mereka juga meminta maaf duluan karena kiriman juga tidak bisa sampai sesuai jadwal karena penerima surat saya sedang tidak ada di alamat tujuan.

Ah senangnya sudah mengenal Paxel, sang Jasa Pengiriman Beretika yang Sigap Antarkan Kebaikan.