Memulai Langkah Hebat dengan Investasi Aman di Modal Rakyat

Minggu lalu, saya dan Zril jalan-jalan ke sebuah pusat perbelanjaan. Seingat saya, tahun lalu tempat ini begitu ramai oleh pengunjung. Tak hanya itu, stand-nya juga penuh dan memiliki pernak-pernik unik yang menggambarkan usaha hingga menarik pengunjung untuk datang dan datang kembali. Namun ketika itu pemandangan berbeda yang saya dapat, banyak area yang kosong melompong. Terutama di bagian Hero Supermarket yang tak tampak lagi.

Saya bingung, “Ada apa? Mana mungkin perusahaan sebesar itu bisa gulung tikar?”

Tumbangnya Perusahaan Besar di Indonesia karena Masalah Modal Usaha

Sesampainya di rumah dan browsing sana-sini, tahulah saya bahwa memang benar perusahaan pusat ritel modern itu telah menanggung kerugian hingga Rp 163 miliar pada kuartal ketiga (akhir 2018). Hal ini karena penjualan makanan turun hingga 6 %, oleh karena banyaknya gerai yang tercatat tidak menghasilkan keuntungan lagi. Bila toko tidak ditutup maka akan menambah beban operasional karena akan butuh modal yang besar sedangkan kerugian sudah semakin besar. Itulah mengapa kemudian keputusan berat diambil, memutus kerja 532 karyawan yang bekerja di 26 toko yang tutup.

Keputusan ini tentu saja mengundang reaksi keras. Pada 11 Januari 2019 lalu sekitar 1000 buruh yang tergabung dalam Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor pusat PT Hero Supermarket Tbk di Bintaro, Tangerang Selatan. Namun mau bagaimana lagi, ini demi efisiensi karena angka penjualan yang terus turun di tahun 2018. 

Beruntung bisnis non-makanan tetap menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat sehingga laju bisnis tetap berjalan. Meski berat menutup 26 toko dan melakukan Putus Hubungan Kerja (PHK) karyawan tapi ini semua agar tidak makin banyak lagi karyawan yang terdampak. Selain ritel yang terus mengalami tekanan, tidak hanya dari kompetitor retail namun juga dari online shop, kurangnya modal untuk ‘perputaran’ usaha menjadi alasan utama mengapa toko-toko terpaksa tutup.

Ternyata kasus serupa juga pernah terjadi pada gerai ritel modern Sevel atau 7-eleven yang bahkan sampai harus menutup seluruh operasionalnya di tahun 2017. Diikuti beberapa gerai Ramayana, walau kini mulai bangkit kembali. Memang benar, pemilik usaha besar pun bisa tumbang lantaran biaya operasional yang tinggi tidak sebanding dengan profit yang diterima. Selain itu adanya piutang macet juga bisa menjadi salah satu penyebab kegiatan operasional usaha jadi terhambat karena kekurangan modal usaha. 

Solusi Pengumpulan Modal Lewat Investasi Kaum Millenial

Kekurangan modal memang lumrah terjadi dalam dunia usaha. Solusinya dengan mengajukan permohonan kredit pada lembaga keuangan, mencari pendonor dana (permodalan dari luar), dan menutup atau menjual salah satu aset perusahaan. Sebenarnya alternatif termudah di era yang serba sosial media ini adalah dengan meminta bantuan permodalan dari luar. Caranya dengan menggandeng investor agar mau berinvestasi dalam bisnis. Tentunya dengan penawaran yang bagus, seperti dengan pembagian keuntungan bisnis.

Berkaca dari pepatah, “Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit” inilah yang membuat investasi sekecil apapun jadi begitu berarti. Bila dulunya kata ‘investasi’ lekat dengan pemberian modal yang cukup besar dan hanya bisa dilakukan oleh kaum borjuis, kini kaum millenial pun mampu melakukannya meski hanya memiliki modal minimum. Belajar berinvestasi jadi bisa dilakukan sedari dini. Awalnya memang bermodal puluhan ribu, namun makin lama tentu akan menanjak lagi.

Dengan membantu pemberian modal, kaum millenial bak pahlawan yang mampu mengurangi tingkat kejadian PHK. Secara tidak langsung juga membuat peluang usaha baru, karena investasi juga merupakan penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Di samping itu, juga membantu pergerakan ekonomi Indonesia terus menanjak sehingga dapat pula meningkatkan kesejahteraan rakyat. Yakin deh #2019GantiNasib.

Kaum millenial yang lekat dengan hobinya ber-sosial media adalah penggerak teraktif dalam penggalangan dana untuk modal usaha. Apalagi apabila ada influencer yang mampu mengedukasi pentingnya investasi di era kini. Ditambah praktis dan mudahnya mendapat informasi mengenai mana investasi yang tepat menjadi keunggulan kaum millenial dalam hal ini. Namun jangan sampai kepraktisan berinvestasi mengenyampingkan keamanannya, lalu terjebak dalam investasi bodong.

Salah satu cara untuk berinvestasi dengan aman meski masih memiliki modal yang minimal adalah dengan investasi di Modal Rakyat. Ini adalah platform penyaluran modal ke dua segmen produktif, yakni segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kebetulan nih masih ada sekitar 57 juta UMKM yang butuh bantuan kita di akses pendanaan atau permodalan usaha. Bagi yang mau membantu investasi, ada penawaran keuntungan hingga 18% per tahunnya.

Keunggulan Modal Rakyat sebagai Tempat Memulai Langkah Hebat dalam Berinvestasi 

“Tapi kan gak tahu secara langsung bagaimana usahanya? Bagaimana bisa sepercaya itu memberi bantuan modal lewat investasi. Ingat, banyak usaha abal-abal di zaman sekarang!”

Rangkaian kalimat seperti di atas pasti terbesit saat pertama kali memulai investasi. Untuk itulah Modal Rakyat hadir dengan inovasi yang dikhususkan bagi kaum millenial. Di sini ada fitur streaming video seperti Instagram Televisi (IG TV) ataupun youtube sehingga kita bisa tahu seperti apa usaha yang dijalankan dan butuh bantuan dana tersebut.

Selain itu juga ada FactSheet yang berupa data dari UMKM. Dengan demikian arah investasi jadi lebih jelas dan detail. Nah untuk mengurangi resiko pendanaan, ada anggunan dan asuransi. Jadi tidak perlu ragu lagi untuk investasi. Senangnya lagi, platform ini juga membantu kita untuk lebih mengerti bisnis karena bisa mempelajari banyak informasi finansial, peluang investasi dan informasi umum lainnya seputar ekonomi.

Seperti yang sudah saya lakukan. Saya memilih peluang pendanaan pada PT Red dalam pembiayaan invoice pengadaan barang untuk payor prusahaan service pertambangan. Awalnya saya tidak mengerti usaha jenis apa yang dijalankan. Namun setelah menonton sampai habis video yang ditampilkan serta FactSheet dan surat perjanjian Modal Rakyat dengan pendana, saya memantapkan diri untuk menginvestasikan Rp 25.000,-. Apalagi tenornya 90 hari dengan bunga efektif 15%. Tertulis jelas bagaimana proyeksi pengembalian di jatuh tempo 13 Mei 2019.

Modal Rakyat telah terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu untuk membuktikan kepatuhan terhadap peraturan POJK Nomor 77/POJK.01/2016, Modal Rakyat juga telah memiliki ISO 27001. Ini adalah salah satu standar terbaik yang telah diterapkan pada bank-bank ternama. Tidak mudah untuk mendapatkannya karena ada audit bertahap selama berbulan-bulan, dan Modal Rakyat dapat membuktikan standar tinggi dalam mengelola risiko keamanan informasi dalam penjagaan data pengguna dan data perusahaan.

Jangan mau kalah dengan saya, ya. Yuk jadi kaum millenial yang keren dengan memulai langkah hebat ikut bantu UMKM yang kesulitan mengakses modal untuk kembangkan usaha mereka! Selain investasi yang menjanjikan dan pasti aman, bergabung dengan Modal Rakyat juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian negara kita. Klik di sini : bit.ly/linkmodalrakyat untuk memulai berkenalan dengan Modal Rakyat.