Dahulu,
bulan-bulan berakhiran – ber dianggap sebagai bulan turunnya hujan.
Nyatanya iklim
kini sedikit bergeser, musim kemarau masih terjadi di bulan September dan
bahkan hingga November kemarin. Rupanya karena bergantinya zaman, bulan-bulan berakhiran
–ber berubah menjadi bulannya Belanja Online dengan banyak
diskon yang menggoda mata dan jiwa.
Tidak
ada lagi ungkapan, “September, Oktober, November, Desember … gede-gedene
sumber!” yang artinya keempatnya merupakan bulan bermunculnya sumber air alias
banjir. Malah yang lagi trend adalah belanja lewat genggaman tangan, pakai
ponsel maksudnya. Cuma bebrapa menit langsung beres.
Saya pribadi
awalnya tidak terlalu suka belanja. Jadi walaupun banyak gembar-gembor big sale dengan iklan yang muncul tiap
30 menit, tidak menggoyahkan ‘iman’ hemat saya. Eng, mohon bedakan dahulu
antara hemat dan pelit, ya. kalau pelit itu tidak mau beli tapi mintanya
gratis, sedangkan hemat maksudnya penuh perhitungan matang demi
terselamatkannya anggaran belanja bulanan.
Hingga
kemudian saya hamil dan iseng buka-buka ponsel untuk mencari yang ‘seru’. Bosan
baca gossip para artis, pergilah saya ke situs belanja online. Yang saya
dapatkan kemudian adalah pemandangan indah barang-barang lucu dengan harga
murah. Melihat-lihat baju bayi, perlengkapan mandi, alat bantu pompa ASI,
mainan stimulus otak bayi dan masih banyak lainnya.
Saking
banyaknya pilihan sampai bingung mau ambil yang mana. Inginnya sih diborong semua,
namun pasti suami bermuram durja karena rekening tabungan menipis untuk
transfer pembayaran ini-itu. Akhirnya saya membuat wishlist dan menunggu masa diskon besar. Lumayan kan kalau dapat setengah
harga.
Nanti
kalau mau bayar, tinggal rayu suami, “Ah ini murah kok! Lihat nih diskonannya…
Kapan lagi bisa dapat harga semurah itu? Im
a lucky girl! Lagipula ini si dedek yang minta.”
Beruntung
saat itu tengah berbadan dua, jadi bisa alibi. Lain dengan sekarang, mau minta
ini-itu, syaratnya banyak sekali. Kok malah lebih baik para toko-toko online
yang rela kasih diskon agar saya mendekat daripada suami yang menjadi ogah
didekati karena mencium aroma, “Papaaaa… minta uaaaaangggg…”
Tapi
memang benar, sih. Belanja online memberikan candu tersendiri oleh karena
kemudahannya bertransaksi. Klik ini-itu, langsung deal. Sistem pembayarannya
pun dipermudah, tinggal pilih mau cash on
delivery, transfer bank, atau kredit. Bahkan ada juga promo kredit 0%! Wah persaingan
ketat!
Tinggal
pihak pembeli yang kudu pandai memilih mau belanja di mana. Mau cari barang
murah di toko online dengan ongkir mahal, atau cari yang subsidi ongkir namun
harganya murah? Sekilas mungkin sama, namun bila ditelisik ternyata itu semua
trik marketing dari toko online.
Dan salah
satu trik marketing yang berhasil menarik minat pembeli ialah adanya diskon
akhir tahun yang luar biasa. Masyarakat antusias dan mempersiapkan datangnya event tersebut dengan sebaik-baiknya. Ada
yang nabung dari awal tahun baru, ada yang makin rajin ‘berburu’ barang lalu
masuk wishlist, ada yang suka cek
review dan ambil ancang-ancang bilamana program diskon dibuka.
Yang penting
jangan ‘kalap’ mata. Tahu diskon, semua dibeli padahal tidak diperlukan. Sayang
sekali menghambur-hamburkan uang untuk yang bukan kepentingan. Lebih baik
ditabung jikalau ada masa genting datang.
Nah bagaimana
teman-teman, sudahkan kalian menyaipkan strategi untuk belanja online di bulan
ini? Jangan bosan cek promo agar tidak ketinggalan info. Minimal ikuti akun
media sosialnya dan aktifkan pemberitahuan di aplikasi. Dengan demikian tidak
akan terlewat lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca ^^
Tolong berkomentar dengan sopan yaaa... Maaf kalau ada yang belum terjawab :*