Genre : Horor untuk Dewasa
Sutradara : John R. Leonetti
Produser : Peter Safran, Joan Mao, James Wan
Penulis Naskah : Gary Dauberman
Penulis Naskah : Gary Dauberman
Pemain : Annabelle Wallis (sebagai Mia), Alfre Woodard (sebagai John),
Ward Horton, Tony Amendola, Eric Ladin, Brian Howe
Tanggal Rilis Perdana : 01 Oktober 2014 (Indonesia)
Studio produksi : Warner Bros Pictures
Tanggal Rilis Perdana : 01 Oktober 2014 (Indonesia)
Studio produksi : Warner Bros Pictures
Durasi : 98 menit
Lokasi nonton: XXI Grand City Surabaya
Harga tiket: Rp 35.000,-
Masih ingat film The Conjuring? Atau
mungkin belum nonton, ya? =)
Film Annabelle ini merupakan penjelasan dari prolog dan ending film
horor yang dirilis tahun 2013 tersebut. “Before The Conjuring, There Was Annabelle!”
Pasti penasaran, dooong! The Conjuring
yang dibuat dengan budget 20 juta USD saja sudah cukup amat sangat membuat kita
berteriak ketakutan bangetz, apalagi sekuelnyaaa... #eh
Ngomong-ngomong, Annabelle
bukanlah sekuel The Conjuring, sebab
sekuel rumah berhantu itu baru tayang 2015 nanti. Annabelle, boneka vintage
bergaun pengantin putih ini menjadi sorotan karena sempat muncul sebagai salah
satu koleksi boneka misterius, dan kemudian dibuatlah film karena banyak yang
penasaran dengan kisahnya.
Usut
punya usut, seperti The Conjuring, Annabelle ini berdasar kisah nyata. Boneka
ini milik pasangan paranormal yang sangat terkenal di Amerika: Ed dan Lorraine
Warren. Saking menyeramkannya, Annabelle hingga sekarang tersimpan di dalam
lemari kaca museum pribadi sang pasangan paranormal yang dinamai Occult Museum.
Lalu bagaimana keseramannya dalam film?
Dimulai
dengan sekilas adegan yang diambil dari The Conjuring, yakni 2 siswi perawat
yang lagi curhat tentang boneka misterius yang menimbulkan teror. Kemudian langsung
flashback ke setahun sebelumnya,
dimana dikisahkan ada suami istri yang berbahagia karena sebentar lagi akan
memiliki momongan. Mia, sang istri, seorang kolektor boneka. Di kehamilan
tuanya, John, suaminya, memberikan hadiah sebuah boneka. Mia sangat senang, ia
lalu memajang boneka tersebut di lemari bonekanya.
Keduanya
memiliki tetangga, keluarga Higgins. Hanya tinggal Mr dan Mrs Higgins
karena putri mereka, Annabelle, menghilang. Hingga suatu malam, Annabelle
kembali, tapi dengan aksi sadisnya yang membunuh kedua orang tuanya. Mia yang
mendengar jeritan dari rumah sebelah lalu membangunkan John untuk memeriksa. Sayangnya,
keduanya pun ikut diserang oleh Annabelle dan pacarnya, hingga perut buncit Mia
terluka oleh tusukan pisau Annabelle.
Beruntung sebelumnya Mia sempat
menelepon bantuan. Polisi datang tepat waktu dan melumpuhkan pacar Annabelle. Polisi
kemudian mendobrak pintu di mana Annabelle bersembunyi. Ketika pintu terbuka,
tampaklah Annabelle terkapar penuh darah dengan memeluk boneka pemberian John. Annabelle
bunuh diri dengan menggorok lehernya sendiri dengan meraut lambang aneh, lalu setetes
darahnya mengenai mata boneka yang dipeluknya.
Setelah diselidiki, ternyata
Annabelle dan pacarnya merupakan pengikut sekte pemuja setan. Mereka mengorbankan
jiwanya kepada setan. Maka tak heran kemudian boneka yang dipeluknya lalu
dihuni setan yang meneror Mia sekeluarga. Namun, Mia tak mengetahui hal
tersebut. Ia mengira semua ketakutan yang dialaminya hanya karena tempat
tinggalnya terkutuk. Setelah melahirkan dan tinggal di apartemen baru, barulah
ia sadar bahwa semua teror berasal dari boneka Annabelle.
Lalu bagaimanakah kisah
selanjutnya? Mampukah Mia dan John menyelamatkan Leah, putri mereka yang
menjadi incaran boneka Annabelle? Pengorbanan seperti apa yang harus dilakukan
agar Leah selamat?
Sekilas,
memang kisahnya seperti biasa saja: teror boneka. Tapi sungguh, selama
pemutaran film ini, saya lebih banyak menutup mata. Bukan karena ada adegan
dewasa, tapi karena saya takut melihat tampang boneka Annabelle dan arwah
Annabelle Higgins yang berkali-kali di-shoot
selama lebih dari 2 detik. Ditambah efek musikal yang cetaaaaar... dung
dung nyeeesss deh hati ini, merinding dan kaget syalalala. Ada pula adegan
sadis bin brutal yang juga tak layak ditonton anak-anak, yaitu ketika Annabelle
Higgins dan pacarnya menyerang Mia dan John. Aduh, itu ibu hamil kasihan banget
harus susah payah menyelamatkan diri. Mana sempat tertusuk pula perutnya,
untungnya sang bayi bisa lahir dengan sehat dan selamat.
Tapi
dibandingkan The Conjuring, masih kurang terasa efek usai nontonnya. Kalau dulu
setelah nontong The Conjuring, saya jadi takut buka lemari dan sendirian di
rumah, setelah nonton Annabelle saya hanya membayangkan masih berasa di lantai
yang sama ketika pintu lift terbuka. Saya masih berani ke toilet sendirian,
melototin posternya dan bahakan mejeng bareng poster film Annabelle. Dibandingkan
Chucky, boneka Annabelle sebenarnya masih kurang terlihat seramnya. Tapi ya itu
tadi... berhubung musiknya jos gandos, saya jadi merinding disko, boz! Dua jempol
untuk musikalnya, sejempol untuk lainnya.
Teringat
setan Indonesia, kuntilanak, saat arwah Annabelle Higgins tiba-tiba muncul. Hiyaaa....
Bagi kalian yang takut setan wanita berbaju putih ini, mungkin akan memberi
skor 4 dari 5 bintang. Arwah Annabelle Higgins terlalu sering nampang. Di-shoot lama pulak. Huhuhu, saya jadi
pengen dandanin dia biar cantikan dikit, sisir rambutnya biar gak berantakan
gitu.
Saya
kira, setan gak akan berani masuk gereja. Tapi saat sang Romo hendak membawa masuk
boneka Annabelle, ia seperti ditendang keluar gereja. Kok bisa ya? Padahal setan
Annabelle Higgins menunggu di luar gereja. Siapa dong yang nendang? Jedug-jedug
... ini masih menjadi pertanyaan. Sakti banget setannya!
Kalau
dibilang pemaksaan penyeraman, iya juga sih. Terornya terlihat gak logis. Masih
lebih bagus Oculus. Urutannya jadi The Conjuring – Oculus – Annabelle
deh. Ah, saya kasih 2 dari 5 bintang untuk Annabelle, kurang memuaskan. Enggg... 3 dari 5 bintang deh, soalnya diliputi misteri juga, kenapa nama pemain utamanya juga Annabelle???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca ^^
Tolong berkomentar dengan sopan yaaa... Maaf kalau ada yang belum terjawab :*