Penulis: Arsaningsih
Penerbit: Penerbit BIP
Cetakan: I, Desember 2014
Tebal: x + 231 halaman
ISBN: 602-249-857-0
Kehidupan yang sarat dengan problema di zaman modern ini, membuat manusia mengalami pendangkalan makna hidupnya. Tujuan hidup menjadi terbatas pada pemenuhan kebutuhan fisik semata, sehingga banyak orang melupakan pentingnya memenuhi hidup dengan cinta dan kasih sayang.
Menjadi pribadi yang penuh cinta sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan era mendatang maupun saat ini. Koreksi batin atau perenungan yang lebih dalam sangat diperlukan untuk membantu kita senantiasa sadar dan dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Perenungan akan menuntun kita menuju kesadaran jiwa yang lebih tinggi.
Dengan kesadaran jiwa yang lebih tinggi, kita akan lebih mudah menjaga pikiran tetap positif, kemudian melahirkan kata-kata positif dan perbuatan positif. Semua hal tersebut akan membuat kehidupan menjadi jauh lebih indah serta penuh dengan kedamaian.
Buku ini menuntun kita untuk memahami kehidupan, bagaimana menciptakan hari-hari penuh cinta dan menyikapi setiap proses kehidupan serta mengolah setiap rasa yang muncul. Memahami dan menerima segala sesuatau yang datang pada diri kita apa adanya, dan secara sederhana menerapkannya dalam keseharian kita.
Buku ber-hard cover dengan latar warna putih disertai potret penulisnya ini membuat saya terhenyak. Secara tidak langsung, ada tamparan keras yang membuat saya berkali-kali mengaca dan bergumam, "Apa yang telah saya pikirkan selama ini? Tuhan begitu Baik, tapi seringkali saya mengingkarinya." Tekad mengubah diri jadi lebih baik kian bertambah usai menamatkannya.
Walau membutuhkan waktu yang lumayan lama, karena biasanya novel ringan hanya saya baca dalam 3 kali duduk, buku setebal 231 halaman ini hampir sebulan ada di tangan tapi dampaknya luar biasa! Bagaimana tidak? Di tiap harinya selalu ada kisah baru dalam kehidupan. Selalu ada kegalauan mendera hingga butuh semacam suplemen sebagai penguat jiwa. Beruntung karya Bunda, panggilan akrab penulis, bak dewa penolong. Di tiap bab selalu ada quote dan uraian pesan yang kembali mendongkrak pikiran positif.
quote |
Setiap langkah adalah pencarian cinta untuk melakukan semua tindakan dengan penuh cinta, untuk sampai pada pelabuhan cinta yang terakhir yaitu cinta Tuhan."
Penggalan paragraf dalam Kata Pengantar ini saja sudah menyejukkan hati. Bagaimana tidak akan tertarik pada lembaran berikutnya? Ada quote tentang kerendahan hati yang kemudian disambung dengan petuah rendah hati di halaman 9, dengan sebelumnya kita disadarkan akan tidak baiknya iri hati pada halaman 7.
"Jalanilah kehidupan dengan penuh kesabaran, tanamlah lebih banyak kebaikan, dan penuhi diri kita saat ini dengan kedamaian." (halaman 156)
Karya ibu dengan 2 putra ini menuliskan 75 perenungan pada volume 1 SOUL Reflection ini. Karya ini sebagai bentuk nyata akan kepeduliannya untuk menuntun jiwa sesama umat manusia agar lebih tergugah untuk belajar dan membentuk 'karakter jiwa'. Bonus audio CD-nya pun menetramkan, layak dinikmati sebelum terlelap ke alam mimpi sebagai 'obat' dari hati yang 'sakit'. Atau didengarkan kala pagi agar pikiran dipenuhi perasaan suci dan terdorong mengisi hari dengan berbuat baik pada sesama.
"Kita tahu, kita tidak dapat memuaskan orang lain seperti yang mereka inginkan, tetapi paling tidak kita telah melakukan semua kerja dengan pelayanan terbaik yang kita miliki. Kita pun belajar untuk lebih ikhlas menerima apapun penilaian orang lain atas diri kita." (halaman 226)
layout kece |
Sayangnya, kalau boleh saya meralat, ada bagian yang dibenahi. Saya lebih suka apabila quote-quote yang berupa satu-dua paragraf yang dicetak dalam ukuran huruf yang lebih besar dari ukuran judul bab, dijadikan satu. Kemudian pesan utama yang dibahas juga hendaknya dijadikan satu. Misalnya:
* Kegagalan
Damai - Melepas Ikatan | Kegagalan | Kesedihan & Sakit Hati | Melepas Keterikatan | lainnya
* Kasih Sayang
Kasih Sayang | Indahnya Berbagi | Cinta Kasih | lainnya
* Bersyukur
Bersyukur | Rejeki Akan Datang Apabila Kita Telah Layak Menerimanya | lainnya
Jadi apabila poin pesan utamanya tidak tersebar, maka akan lebih memudahkan dalam menikmati tiap renungan jiwanya.
daftar isi |
daftar isi menurut saya |
Daftar istilah yang disajikan di bagian akhir buku memiliki alternatif lain dalam penulisannya. Menurut saya akan lebih baik bila penulisan arti kata asing ditulis pada foot note. Mungkin penulis dan tim penyunting memilih opsi disatukan karena sesuai dengan penulisan ilmiah. Yah, hal ini bukan suatu masalah besar.
kalau ada foot note, lebih asyik |
saya dan SOUL Reflection |
Saya menyukai buku ini dan menantikan volume selanjutnya. Semoga akan lebih baik dalam penataan tiap bab-nya. Penggunaan kata yang baku sudah apik, tapi andai bahasanya lebih 'ringan' dan disertai sedikit humor, akan lebih mudah dinikmati kalangan remaja dan membuat SOUL Reflection dapat diterima semua kalangan.
Terima kasih atas karyanya, Bunda ^^