NonFiksi: "Mengingat Segalanya dengan Evernote"

Judul: Mengingat Segalanya dengan Evernote

Penulis: Sartika Kurniali

Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Terbitan: 1, 2013

Tebal: xvi + 176 halaman

ISBN: 978-602-02-0562-5

Evernote adalah platform memori yang membantu Anda mengingat segalanya. Sangatlah mudah untuk menyimpan memori berbentuk apa saja (teks, foto, halaman web, dokumen, audio, video, tulisan tangan dan sebagainya). Sinkronisasikan dan Anda bisa mengaksesnya dari mana saja (komputer, tablet, seluluer) karena Evernote tersedia di hampir semua platform. Anda lalu bisa dengan mudah menemukannya kembali, kapanpun Anda memerlukannya. Sehingga tepat jika Evernote ingin memosisikan diri sebagaiotak kedua eksternal Anda.

Evernote cenderung cocok bagi yang sangat menghargai nilai pengetahuan. Namun Evernote juga bisa membantu Anda mengingat hal-hal biasa seperti lirik lagu favorit. Terlepas dari bagaimana awalnya seseorang menggunakan Evernote, kebanyakan orang menikmati manfaat emosial dan produktivitas yang meningkat secara dramatis seiring waktu. Kenyataan bahwa kekuatan memori alami kita akan melemah, juga harusnya menjadi alasan kuat bagi Anda untuk bergabung bersama 40 juta orang lain di seluruh duania yang menggunakan Evernote sebagai otak kedua ekstrenalnya.

Sebelumnya, saya belum mengenal platform berlogo gajah ini. Saya lantas dibuat takjub dengan hadirnya “Mengingat Segalanya dengan Evernote”. Belum lagi ada 2 bonus yang diberikan di dalamnya: cheat sheet yang berupa kumpulan tombol cepat dan bagaimana caranya melakukan pencarian canggih di Evernote serta kode layanan premium selama sebulan. Wow! Saya bisa menggunakan Evernote secara gratis, padahal harga aslinya ... mahal sekaliii #uhuk. Yang paling kece, buku ini ditulis menggunakan keluarga produk Evernote.

Ketika banyak produk yang menawarkan interaksi dengan banyak orang, Evernote justru melawan arus. Diingatkan sebagai makhluk individu, Evernote mmebantu manusia dalam mengingat banyak hal. Bukan saja sekedar mencatat, tetapi juga merekan memori penting.

Bagaimana bisa?

Bagaimana caranya?

Itulah pertanyaan yang juga saya utarakan saat mengenal Evernote. Buku ini benar-benar membantu saja, dengan telaten karena dijabarkan satu per satu, sehingga tidak lagi saya temukan kesukaran pemakaiannya.

Ada 3 bagian besar yang tersedia, yakni:

1. Hidangan Pembuka: Lebih dekat dengan Evernote

Pada bagian ini, pembaca diperkenalnya dengan siapa orang-orang di balik layar Evernote. Kalau mau kenal lebih dekat, ada akun twitternya jadi bisa di-follow dan baca-baca kicauannya. Sebagai CEO adalah Phil Libin. Model bisnisnya ialah freemiun. Ada produk yang digunakan secara gratis tetap berfungsi penuh dan Evernote tidak pernah memaksa untuk beralih menggunakan layanan premium.

“Lebih penting pengguna tetap menggunakan Evernote dibanding pengguna membayar,” kata sang SEO.

Dulunya perusahaan pembangun Evernote sempat kehabisan dana karena tidak adanya investor dan dianggap melawan arus. Hingga akhirnya ada beberapa pengguna yang menyampaikan rasa sukanya pada Evernote dan menawarkan diri sebagi investor. Freemium menggunkana model bisnis yang bekerja secara langsung yang berarti Evernote mendapatkan pendapatan langsung dari penggunanya.

Tapi tidak berarti mereka akan “menjual” data pengguna ke pemasang iklan atau pihak manapun. Model ini juga memberikan keuntungan karena tidak perlu membayar di depan untuk sesuatu yang belum diketahui manfaatnya oleh pengguna. Besar maksimal catatan yang bisa dibuat di Evernote bagi pengguna layanan gratis adalah 25 MB, sedangkan untuk layanan premium adalah 100 MB.

Selain keterangan tentang model bisnis Evernote, juga ada tentang perincian teknologi serta maskas dan budaya kerja Evernote. Karena sang penulis buku ini mengikuti program duta Evernote, maka tidak heran apabila bisa benar-benar mengetahui dengan detail semua hal yang berkaitan dengan Evernote. Meskipun demikian bukan berarti buku ini ditulis oleh Evernote dan merupakan buku resmi Evernote, loh ya.

2. Hidangan Utama: Ini lho keluarga produknya

Evernote ternyata banyak macamnya. Ada Evernote Food, Evernote Hello, Evernote Web Clipper, Evernote Clearly, Skitch, Penultimate dan Evernote Peek. Tentang bagaimana cara penggunaannya, semua dijelaskan detail di dalam buku ini. Dilengkapi dengan print screen sehingga benar-benar memudahkan penggunaannya.

Evernote memiliki 3 hukum perlindungan data pengguna:

- Data Anda adalah milik Anda

- Data Anda terlindungi

- Data Anda mudah dipindahkan.

Evernote tidak pernah melihat isi data pengguna. Apabila pengguna ingin membuat data cadangan atau memindahkannya tinggal klik kanan dan pilih “Eksplor Catatan”. Bisa disimpan dalam format HTML dan MHT.

Tahukah Anda produk Evernote mana yang tidak gratis?

Satu-satunya produk Evernote yang berbayar adalah Penultimate yang harganya $0.99 per unduh. Ini adalah aplikasi untuk gambar dan tulisan tangan dengan platform berupa iPad.

3. Hidangan Penutup: Mengenal dan Belajar dari Sesama Pengguna

Pada bagian ini, pembaca akan bisa membaca tulisan 8 pengguna Evernote yang sangat terbatu. Tulisan ini akan memotivasi pembaca agar segera mencoba dan menggunakan Evernote sebagai otak kedua ekternal. Saya pun baru mencobanya, membaca dari bagian pertama buku ini agar semakin memahami dan tidak asal pakai.

Bukan hanya mencoba layanan gratis, ada 1001 alasan untuk menggunakan layanan premium yang membuat saya kian tergoda untuk jatuh cinta pada Evernote. Berdasarkan analisis, pengguna baru biasanya akan berhenti menggunakan Evernote pada bulan pertama tetapi akhirnya akan kembali menggunakannya. 

Ya, segala hal yang baru tentu butuh penyesuaian. Tapi dengan membaca buku ini ... saya yakin akan bisa terus setia pada Evernote dan semakin aktif untuk melakukan segala hal yang saya inginkan sebab Evernote telah membantu untuk mengingat semuanya.

Tahukah Anda, apa cara mudah mengenali para Evernoter?

Mereka sering memakai kaos Evernote ketika bepergian. 

Jadi ... bila Anda menemukan orang yang 

memakai kaos si gajah Evernote, sapalah mereka.