Ah,
si Dedek makin besar. Tidak terasa 9 bulan telah berlalu. Huhuhu … Rasanya
masih ingin lebih lama lagi hamilnya biar dimanja-manja terus. Lalu suara batin
menggumam, “Yaaa
setelah masa nifas, hamil lagi juga boleh kok. Mumpung di rumah terus.”
Jleb!
Perkiraan
kelahiran Dedek sesuai hasil ultrasonografi (USG) sih seminggu lagi. Tapi kalau berdasar Hari Perkiraan Lahir (HPL)
menurut hitungan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) ialah tanggal 10 bulan
depan. Saya pasrah mau bersalin kapan saja, yang penting aterm, cukup bulan. Sepasrah menerima ketidaknyamanan selama
kehamilan trimester ketiga ini. Bukan keluhan, hanya tidak nyaman. Tidak
mengeluh, hanya nggeremeng pada Mas
Bos. Hihi.
Baca: Tempat USG Kandungan Murah
Pada
trimester ke-3 ini, dimulai dari usia kandungan 28 minggu, saya mulai merasa
ada sesuatu yang tidak “pas” di tubuh saya. Ada sesuatu yang salah. Perut
membesar? Sudah pasti. Adanya ketidaknyamanan yang menyertai karena bobot janin
yang semakin besar membuat saya mulai merasakan keluhan-keluhan yang hampir tidak
pernah saya rasakan pada trimester sebelumnya.
Kehamilan
trimester 1 dan 2 saya aman, damai, sentosa. Biasa saja. Bahkan rasanya seperti
tidak hamil. Tanpa mual muntah, tanpa ngidam
aneh atau pica, nafsu makan selalu ada dan kian besar
… Orang-orang bilang ini ngebo, hanya
ibu hamil “bandel” yang mengalaminya. Ndableg
kalau orang jawa bilang.
Nah meskipun dikatakan trimester
ketiga dimulai saat usia kandungan 7 bulan (28 minggu), ketidaknyamanan
kehamilan 3 bulan terakhir ini mulai saya rasakan menginjak usia kandungan 9
bulan (36 minggu). Rasa tidak enak itu antara lain:
1. Kegerahan
Beberapa kali saya tulis di blog ini bahwa saya sering merasa
gerah. Entah itu pagi, siang, malam. Saya sampai mandi malam-malam, padahal
kata orang kalau ibu hamil mandi setelah matahari terbenam itu pamali. Beruntung setelah curhat di
blog, Mas Bos jadi membelikan air
conditioner (AC) dan dipasang di kamar. Alhamdulillah …
Baca: Rahasia Kamar Nyaman
Kegerahan adalah hal yang normal pada kehamilan, namun
seringkali menimbulkan ketidaknyamanan. Saat berbadan dua, wanita mengalami
peningkatan aliran darah yang berfungsi untuk mendistribusikan zat-zat gizi
kepada sang janin melalui plasenta. Selain ditunjang oleh peningkatan kadar
hormon progesteron yang mempercepat aliran darah, kondisi metabolisme tubuh
yang juga meningkat kemudian merangsang rasa panas di tubuh. Makin banyak
kalori yang dilepas, maka tubuh semakin terasa panas.
Ternyata … janin juga menghasilkan panas di dalam
tubuhnya. Namun karena belum bisa berkeringat, maka dibuang melalui tubuh ibu. Semakin
bertambahnya usia janin, berat tubuhnya bertambah maka panas yang dikeluarkan
tubuhnya pun bertambah banyak. Keringat ibu hamil jadi semakin deras keluarnya,
apalagi di siang hari.
Untuk mengatasi
rasa gerah ini, yang saya lakukan adalah:
- Memakai baju
longgar yang nyaman.
Bahannya dari katun yang menyerap keringat. Itulah alasan
mengapa ibu hamil suka sekali memakai daster, adem! Akhirnya dipakai sampai masa nifas dan seterusnya.
- Menjaga sirkulasi
udara di dalam rumah.
Selain menghidupkan kipas angin, saya juga jadi sering
membuka jendela dan pintu rumah selebar-lebarnya. Kalau ada rezeki lebih, para
ibu hamil yang memiliki keluhan seperti saya yang mudah kepanasan dan
berkeringat ini, bisa minta suami agar dibelikan AC. Bilang saja alasannya demi
si janin.
- Menghidari tempat
sempit yang pengap.
Lebih baik sering berada di ruang terbuka, seperti di
teras rumah atau di kebun belakang. Sambil menyapu halaman, lumayan menambah
aktivitas dan halaman jadi bersih.
- Memperbanyak minum
air putih sebagai pengganti cairan yang hilang.
Jangan sampai dehidrasi karena juga bisa berdampak pada
janin. Minum jus buah yang segar juga baik, tapi tanpa gula dan susu agar
penyerapan air, vitamin dan seratnya jauh lebih optimal.
Baca: Cara Mudah Minum Susu Hamil
2. Sering
Buang Air Kecil
Karena kegerahan, saya jadi minum air putih
sebanyak-banyaknya. Terkadang lebih dari 2 liter! Idealnya cukup 8 gelas yang
setara 1,5 liter namun bila ada kondisi dimana seringkali buang air kecil, maka
konsumsi minum air putih pada ibu hamil harus ditambah. Selain itu, peningkatan
frekuensi berkemih juga disebabkan tekanan pada kandung kemih karena turunnya
bagian terbawah janin.
Gerah, minum air, kencing, lalu minum lagi, kencing lagi…
siklusnya terus seperti itu. Dulu saya sering menemui para ibu hamil yang
didiagnosa ketuban tinggal sedikit. Setelah diselidiki, ternyata sang ibu
jarang minum air karena capai bolak-balik ke kamar mandi. Padahal ketuban yang
tinggal sedikit bisa membahayakan janin karena nutrisinya bersumber dari
ketuban. Karena ingin janin selalu sehat, mau tidak mau saya harus mencukupi
kebutuhan air, meski dampaknya jadi rajin ke kamar mandi.
Untuk
mengurangi rasa tidak nyaman sering buang air kecil, yang saya lakukan:
- Perbanyak
minum di siang hari dan segera berkemih ketika muncul dorongan untuk kencing.
- Membatasi
konsumsi air di malam hari.
Hal ini agar tidak mengganggu tidur. Jikalau minum
sebelum tidur, maka akan berkali-kali terbangun untuk melangkah ke kamar mandi.
Jadi lebih baik sekitar 2 jam sebelum tidur, saya batasi konsumsi air.
- Batasi minum
teh, soda dan kopi yang merangsang produksi urin berlebih.
3. Ruam pada
Selangkang dan Sekitar Vulva
Karena banyak ke kamar mandi dan malas mengeringkan area
sekitar kemaluan, akhirnya timbul ruam. Ruam atau kemerahan ini meluas ke area
sekitar vulva (kemaluan wanita) dan selangkang. Bila dibiarkan dan sering
bergesek antara paha satu dan lainnya, kemudian muncul iritasi yang terasa
perih. Ketidaknyamanan seperti inilah yang saya rasakan pada kehamilan
trimester ke-3.
Makin lama, bekas ruam kemudian menghitam. Ditambah efek
hiperpigmentasi (perubahan warna kulit menjadi lebih gelap oleh karena
penumpukan pigmen), kulit yang menghitam ini lalu tidak bisa hilang. Inilah
jawaban mengapa dulu saya sering melihat ibu yang area selangkang dan vulvanya
menghitam. Ternyata memang benar, karena kurangnya menjaga kebersihan. Dan hal
ini saya alami sendiri sekarang.
Yang saya
lakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan timbulnya ruam kulit di area kemaluan adalah
dengan cara:
- Mengeringkan
area vulva dan selangkang dengan handuk khusus
- Rajin
mengoleskan baby oil untuk menjaga
kelembaban kulit
- Sering
mengganti celana dalam
4. Stretch mark
Pada beberapa ibu hamil, stretch mark
berupa garis-garis parut pada
kulit, muncul di perut. Ada juga yang muncul pada paha, bokong dan juga
payudara. Kemunculannya biasanya dimulai pada trimester ke-2 dan semakin banyak
di trimester 3. Awalnya berwarna pink, merah, keunguan lalu lama-lama
menghitam. Kalau pada kasus saya, banyak terjadi di pangkal paha dekat
selangkang. Area tersembunyi, memang. Tapi rasanya sangat mengganggu karena
tubuh jadi tidak mulus lagi. Saya hanya bisa pasrah bila stretch
mark semakin banyak.
Memang akan memudar setelah bersalin, namun biasanya masih tampak bekasnya.
Usaha yang bisa saya lakukan untuk menguranginya adalah:
- Rajin mengoles krim anti stretch mark.
Sebenarnya kurang optimal bila
dilakukan setelah banyak stretch mark
yang muncul. Lebih baik mengoleskannya sebelum garis parut ini muncul,
yakni mulai trimester 2. Mencegah lebih baik. bila tidak memiliki krim anti stretch mark, bisa menggantinya
dengan baby oil.
Baca: Vitamin Wajib Ibu Hamil
5. Rasa Nyeri pada Miss V
Usia kehamilan yang kian besar membuat si Dedek yang
juga membesar, mulai mencari posisi dan
jalan untuk lahir. Bagian terendah janin mulai masuk panggul sehingga struktur
di bagian dalam panggul tertekan. Lalu vagina atau Miss V sebagai jalan lahir
melunak dan jaringan di sekitarnya meregang. Miss V rasanya nyeri, ngilu, seperti
ditekan-tekan dari dalam secara mendadak dan timbul saat bangkit dari tiduran
atau duduk, dan ketika berjalan.
Usaha saya
untuk mengatasi ketidaknyamanan berupa rasa nyeri pada Miss V ini ialah:
- Menghindari rasa lelah yang berlebihan, tetapi juga
tidak terlalu banyak berdiam diri tanpa beraktivitas.
Seminggu lalu rasanya badan
saya letih sekali. Saya lalu tiduran selama 12 jam dan hanya bangkit untuk
sholat, kencing, makan dan minum. Mumpung Mas Bos long shift, saya bermalas-malasan tanpa beberes rumah seperti
biasanya. Memang nyaman, tapi kemudian saya kesusahan bangkit dari tidur. Miss
V dan area sekitarnya terasa sangat ngilu.
- Melakukan senam hamil
Rasa ngilu bisa timbul karena ketegangan otot di sekitar kemaluan. Untuk merilekskannya, saya melakukan gerakan senam hamil yang ringan secara perlahan-lahan hingga rasa ngilu berkurang.
Rasa ngilu bisa timbul karena ketegangan otot di sekitar kemaluan. Untuk merilekskannya, saya melakukan gerakan senam hamil yang ringan secara perlahan-lahan hingga rasa ngilu berkurang.
- Atur posisi tidur yang nyaman
Mungkin juga dari kesalahan tiduran yang seenaknya hingga timbul ketidaknyamanan nyeri pada Miss V ini. Posisi tidur miring ke samping kiri dengan kaki yang ditekuk membentuk siku-siku, dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Bisa juga merilekskan tubuh dengan posisi sujud sebelum tidur, untuk memposisikan janin sesuai hukum gravitasi. Dengan posisi janin yang baik dan nyaman dalam rahim, niscaya dapat mengurangi rasa nyeri pada Miss V dan sekitarnya.
Mungkin juga dari kesalahan tiduran yang seenaknya hingga timbul ketidaknyamanan nyeri pada Miss V ini. Posisi tidur miring ke samping kiri dengan kaki yang ditekuk membentuk siku-siku, dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Bisa juga merilekskan tubuh dengan posisi sujud sebelum tidur, untuk memposisikan janin sesuai hukum gravitasi. Dengan posisi janin yang baik dan nyaman dalam rahim, niscaya dapat mengurangi rasa nyeri pada Miss V dan sekitarnya.
6. Braxton Hicks
Saat janin memasuki usia kandungan 36 minggu atau 9
bulan, mulai terasa adanya kontraksi palsu yang lazim disebut braxton hicks. Rasanya … perut kaku,
tegang seperti ada yang menarik kulit perut. Kadang disertai dengan aktifnya
gerakan janin sehingga menimbulkan rasa kaget, gelid an juga sedikit nyeri.
Apabila mulai terasa braxton
hicks yang semakin sering, artinya persalinan akan segera datang. Apalagi
bila terasa perut kencang-kencang yang semakin intens dengan durasi yang lebih
lama, maka persalinan sudah di ambang mata. Gerakan janin yang semakin kuat
terkadang membuat tekanan pada diafragma. Akibatnya saya sering merasa sesak dan
kurang nyaman karena juga timbul nyeri di area sekitar diafragma. Rasanya ada
yang menusuk ke tulang px saya.
Nah untuk
mengurasi ketidaknyamanan ini, yang saya lakukan adalah:
- Beristirahat.
Saat braxton hicks datang,
yang yang awalnya berdiri lalu memilih duduk atau tiduran. Tarik nafas dalam
dan menghembuskannya pelan-pelan.
- Bersyukur.
Kebiasaan saya kala kontraksi palsu ini datang ialah
dengan mengelus-elus perut dan mengajak bicara si Dedek. Ada yang bilang bahwa
mengelus perut justru menimbulkan frekuensi braxton
hicks bertambah sering. Namun saya lbih percaya bahwa ini adalah bentuk
komunikasi antara ibu dan janin. Pada kegiatan ini, saya juga berucap syukur
bisa merasakan gerakan aktif janin, tanda bahwa dia baik-baik saja di dalam
sana. Dengan demikian, saya bisa lebih menerima braxton hicks dan tidak menganggapnya sebagai keluhan.
Bagaimana bebasnya seorang wanita dari ketidaknyamanan
tersebut dapat dilihat dari bagaimana ibu hamil memandang pengalaman
kehamilannya. Ada aspek fisiologis dan anatomis yang mendasari munculnya
ketidaknyamanan ini. Tentu hal ini normal saja sebab karena banyaknya perubahan
yang terjadi pada ibu hamil oleh karena semakin berkembangnya janin di dalam
kandungan. Bagaimana kondisi psikologis ibu hamil juga mendasari setiap
penerimaannya terhadap ketidaknyamanan yang dirasakan. Apabila ibu hamil
bahagia dan bersyukur terhadap kehamilannya, maka ada upaya lebih lanjut untuk
mengatasinya tanpa menganggapnya sebagai keluhan dengan cara berlebihan.
Masih banyak lagi
ketidaknyamanan yang biasanya dirasakan oleh ibu hamil pada usia kehamilan yang
semakin tua. Sejauh ini apa yang saya alami seperti apa yang saya rasakan di
atas. Mungkin ada beberapa dari teman-teman yang merasakan jauh ekstrim atau
ada ketidaknyamanan dalam bentuk lain, boleh cerita di kolom komentar ya …
Salam manis,
tha_
Bun.q.hamil 30 mgg ni perut rasax nyeri mulu.dibuat jalan lama nyeri dibuat duduk tidur lama nyeri mpe bngung.terus nungguin lahiran lama.bngt gk.da yg buat ajak ngomong jdx jenuh sendiri.
BalasHapusSaya sekarang hamil anak ke 2,,, semua keluhan bunda d atas saya alami semua di kehamilan ini... Yang paling menggangu nyeri area miss v,,,kadang jadi gak sabaran sendiri pengen baby'y cepet lahir😅... Bunda beruntung suami mengerti dengan keadaan bunda,,, klo suami saya dengar saya ngeluh dibilang manja... Orang tua juga selalu bilang harus banyak gerak padahal dipakai jalan aja sakit bgt rasa'y,,, saya jadi stress sendiri merasa tidak ada yg mendukung... Malah jadi curhat😅 thanks bunda sharing'y jadi lebih tenang setelah baca tulisan bunda...
BalasHapusSaya hamil 9 bln,nyeri saat keluar lendir putih itu kenapa y??dan bagaimana cara mengatasi nyeri nya.mohon share ny
BalasHapusSaya. Kehamilan pertama ini. Wahh sungguh luar biasa kontraksi palsu nya sering terjadi. Apalagi saya juga mengalami rembes.
BalasHapusKeputihan yang kekuningan dan berbau
Membuat saya harus menghadapi operadi cesar. Ya tuhan.